F1 2021 : Seolah Bencana Nasional, Ini Reaksi Belanda Soal Insiden Verstappen

Senin, 07/06/2021 22:25 WIB

mobilinanews (Belanda) - Max Verstappen sekarang ini memang pahlawan Belanda di kancah F1 dengan sejumlah rekor membanggakan negerinya. Ia dipuja. Jika sakit seakan semua rakyat Belanda ikut sakit.

Yang tadinya tak suka F1 pun kini ikut menyaksikan balap jet darat itu. Hanya untuk Verstappen. Maklum, driver umur 23 tahun tengah bersaing dengan pembalap top dunia Lewis Hamilton dalam perebutan gelar 2021.

Karenanya, kecelakaan di GP Azerbaijan seolah musibah nasional. Semua berduka. Dan, semua mengagungkan Verstappen. Intinya, Belanda ikut berduka karena kemenangan yang sudah di depan mata terlepas begitu saja. Kesempatan perkuat diri di klasemen F1 pun sirna. 

Itulah gambaran umum reaksi media Belanda atas hasil akhir GP Azerbaijan. Kesan sama tampak pada lintas informasi di media sosial. Fans di seluruh negeri tunjukkan simpati dan dukungan moral buat pembalap Red Bull Honda itu.

Tentu ada yang harus disalahkan untuk itu. Pirelli, pemasok ban asal Italia, salah satu tertuduh karena karet ban kiri belakang RB16B terlepas saat Verstappen melaju kencang. Mobil tak terkendali dan menghantam dinding lintasan.

Tertuduh lain adalah sisa serpihan mobil Lance Stroll yang celaka lewat `cara` yang sama. Lagi-lagi ban yang disinyalir jadi penyebab.

Tapi, yang paling menohok adalah tuduhan media tenar the telegraph. Tim Red Bull yang mereka persalahkan. Karena seharusnya problem Verstappen sudah bisa terpantau sejak dini. Kinerja tim di pit wall Red Bull Honda pun dipertanyakan.

"Mereka tak lakukan apa-apa. Kondisi ban seharusnya terpantau sejak sebelumnya. Teknologi di F1 bisa mendeteksi semuanya, termasuk suhu, tekanan angin dan kondisi ban secara keseluruhan," tulis the telegraph.

Padahal, kata media itu, teknisi senior Gianpiero Lambiase terus-menerus berkomunikasi dengan Verstappen. Lambiase bahkan menyebut sisa balapan tinggal 5 laps dan semua oke-oke saja sebelum terjadi petaka.

Artinya, para pembantu Verstappen di pitwall seakan terlena dengan keunggulan RB16B yang sudah seperti pasti meraih kemenangan. Isu ini yang semakin santer dibahas. Di sisi lain Pirelli menyebut akan menginvestigasi soal ban yang dipermasalahkan.

Verstappen sendiri tak merasa perlu mempermasalahkan siapa yang salah karena tak akan mengubah hasil. Ia juga ragu kalau serpihan mobil Stroll yang jadi biang keladi karena yakin trek sudah bersih. 

Untungnya di akhir balapan Hamilton juga terkendala dengan rem mobilnya sehingga melorot dari urutan 2 ke P15 alias pulang juga tanpa poin. Tapi, buat Verstappen, ia yang tetap dirugikan. Karena gagal memetik gelar juara sekaligus podium pertama di Azerbaijan.

"Begitu banyak poin yang terbuang. Seharusnya kami bisa semakin kuat di klasemen sementara," kata Verstappen yang usai Azerbaijan tetap memimpin klasemen dengan keunggulan 4 poin atas Hamilton.

Kerugiannya sebagai berikut. Jika tak celaka maka ia akan raih 25 poin. Hamilton yang saat itu berada di urutan 3 mendapat nilai 15. Ada marjin 10 poin yang terbuang sehingga seharusnya Verstappen unggul 14 poin dari rivalnya.

Itu yang menyakitkan dirinya, dan serasa juga menyakitkan buat Belanda. (rnp)

 

 

 

TERKINI
PEVS 2024: NETA Auto Indonesia Catat Prestasi Gemilang dengan Penjualan 108 SPK, Ini Keunggulan yang Ditawarkan Wuling Cloud EV Raih Penghargaan The Most Tested Car di PEVS 2024, Segini Pesanan yang Diperoleh WahanaArtha Ritelindo Rayakan Hardiknas dengan Program dan Promo Spesial GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia