Kisruh IMI Kalsel : Minta Musprov IMI Dipercepat, Justru SK Penyempurnaan Susunan Pengurus Baru Yang Terbit!

Rabu, 16/06/2021 01:33 WIB

mobilinanews (Banjarbaru) - Frustasi dan capek! Itu kira-kira yang dirasakan para klub anggota dan perwakilan pengurus IMI Kalimantan Selatan yang meminta Musprov dipercepat. Mereka juga merasa iri dengan beberapa daerah yang begitu mudah dan lancarnya menggelar agenda penting 4 tahunan tersebut.

Sebut IMI DKI Jakarta, IMI Sumatera Utara, dan bahkan IMI Jawa Tengah yang telah selesai melakukan Musprov untuk memilih Ketua Umum dan pengurus baru. (Khusus Jawa Tengah ada case khusus). Dan, beberapa IMI Provinsi lain segera menyusul melangsungkan Musprov dalam waktu dekat.

“Kami sebagai mayoritas anggota klub dan pengurus IMI Kalsel, sama sekali tidak dianggap dan hanya dipandang sebelah mata oleh Ketum Edy Sudarmadi. Padahal sebelum SK perpanjangan pengurus IMI Provinsi se-Indonesia dikeluarkan IMI Pusat, bahkan kita telah memutuskan kepanitiaan dan tanggal pelaksanaan Musprov. Kok Edy sekarang balik badan dan ingkar janji,” ujar Haji Adi dari klub OTTAC Tanjung.

“Kami ini, klub dan komunitas otomotif di Kalsel merupakan pemilik sah dari organisasi IMI. Kenapa kami yang mayoritas dan menginginkan adanya perubahan yang lebih baik di Kalsel, dan menuntut  anggaran rumah tangga IMI dijalankan, eh kemudian malah diperlakukan seperti musuh?,” timpal Ian N’tel dari Bclub Banjarbaru.

“Kalau sempat dirumourkan keinginan percepatan Musprov karena adanya interest (keinginan) sesama pengurus, dalam hal ini sebutlah H Jajam Jamhuri selaku Ketua Harian IMI Kalsel, itu sekarang tidak berlaku lagi. Silakan saja siapa yang akan menjadi Ketum IMI Kalsel, yang penting bisa membawa perubahan lebih baik dan lebih maju seperti IMI Provinsi lain,” tegas Ian.

Tidak hanya itu, lanjut Haji Adi maupun Ian, bersurat hingga 2 kali pun tidak mendapat respon yang menunjukkan perlakuan layaknya orang tua kepada anaknya. Sehingga akhirnya klub yang kini berjumlah menjadi 41 itu dengan perasaan terpaksa sekaligus hormat mengirim surat kepada Ketum IMI Pusat Bamsoet.

Curcol ini disampaikan para dedengkot komunitas otomotif Kalsel pada "Silaturahmi 41 Klub IMI Kalsel Minta Percepatan Musprov 2021" di Banjarbaru, 12 Juni 2021 lalu. 

Surat yang mengatasnamakan anggota klub dan pengurus IMI Kalsel kepada Bamsoet pun langsung direspon oleh M Riyanto selaku Waketum Organisasi IMI Pusat dengan bersurat kepada Ketum IMI Kalsel Edy Sudarmadi tembusan perwakilan klub dan pengurus.

“Terkait dengan yang diusulkan, kami meminta penjelasan dari IMI Kalsel terhadap sikap yang diambil tentang usulan Musprov IMI Kalsel dari beberapa klub tersebut,” tulis Riyanto dalam surat tersebut.

“Dengan mengedepankan prinsip kebersamaan dan kekeluargaan serta untuk menjaga komunikasi dengan klub-klub yang mengajukan usulan tersebut. Dengan begitu, diharapkan secara kelembagaan IMI Kalsel dalam tata kelola organisasi semakin membaik,” lanjut Riyanto. 

Lalu, apa langkah konkrit Ketum IMI Kalsel kepada perwakilan klub dan pengurus? Tidak ada! Bukannya membuat pertemuan menampung aspirasi dan menjalin komunikasi kepada perwakilan klub dan pengurus IMI Kalsel yang meminta percepatan Musprov seperti diminta IMI Pusat, namun pada saat hampir bersamaan justru “merilis” SK Penyempurnaan Susunan Pengurus IMI Kalsel dari IMI Pusat dengan tanda tangan Ketum Bamsoet dan Sekjen Ahmad Sahroni.

Munculnya SK IMI Pusat tersebut bak petir di siang bolong. “Bagaimana SK IMI Pusat itu bisa terbit, sementara mekanismenya di IMI Kalsel (Rapat Pleno) tidak dijalankan sesuai aturan yang berlaku di IMI,” ungkap Haji Adi.

Kalau acuannya adalah Rapat Pleno IMI Kalsel pada Senin, 1 Maret 2021, menurut Sipliansyah Hartani yang sekarang dipecat sebagai Sekretaris Umum (tidak dimasukkan lagi sebagai pengurus IMI Kalsel versi SK Penyempurnaan Susunan Pengurus) disebutnya memang by desain dan sengaja agar para pengurus tidak bisa datang.

“Memang undangan pleno disampaikan tanggal 27 Februari malam, (bulan Februari tahun ini hanya sampai tanggal 28), sementara harus datang rapat pada esok harinya tanggal 1 Maret jam 10 pagi. Selain tidak lazim, tidak sesuai aturan, undangan harusnya beberapa hari sebelumnya, 7 hari. Sehingga kebaca sekali hal tersebut hanya untuk kepentingan memenuhi syarat adminstrasi ke IMI Pusat yang ternyata untuk pengajuan penyempurnan susunan pengurus baru (reshuffle),” beber Sipli.

Alhasil, rapat pleno hanya dihadiri 6 dari total 26 pengurus IMI Kalsel. Kalau dalam daftar hadir ada tulisan izin, atau lagi di luar kota, itu pun dari pihak Ketum yang mengisinya.

“Mau tanya, sah nggak hasil rapat pleno yang tidak quarom? Tidak dihadiri setengah lebih atau 2/3 dari pengurus IMI Provinsi. Herannya, kok IMI Pusat bisa meloloskan dengan menerbitkan SK Penyempurnaan Susunan Pengurus IMI Kalsel dari rapat rapat pleno tak kuorum dan catat prosedur ya?,” tanya Sipli.

Maka itu, para anggota klub dan pengurus yang mengikuti Silaturahmi di Banjarbaru, 12 Juni 2021 memilki keyakinan kuat bahwa Bamsoet selaku Ketua Umum IMI Pusat sebenarnya tidak mendapat laporan benar dan sesuai fakta yang terjadi di IMI Kalsel, termasuk terkait keabsahan serta manipulasi yang terjadi di Rapat Pleno IMI Kalsel. 

Dan, sudah dapat diduga, dalam SK Penyempurnaan Susunan Pengurus IMI Kalsel tersebut, seluruh nama yang mendukung wacana percepatan Musprov disikat habis. Padahal justru mereka yang selama ini aktif dan sudah lama berbakti untuk IMI Kalsel. Dari sebagian kabid, Bendahara, Sekum hingga Ketua Harian dibabat.

Dan, nama-nama baru yang muncul tidak banyak dikenal di kalangan komunitas otomotif IMI Kalsel. Beginikah cara berorganisasi sosial otomotif yang baik ala IMI Kalsel?

Edy Sudarmadi dalam sebuah kesempatan belum lama ini menyampaikan kepada mobilinanews, bahwa dia berpegang kepada SK IMI Pusat tentang perpanjangan kepengurusan IMI Provinsi seluruh Indonesia hingga Desember 2022. 

“Untuk menggelar Musprov kan perlu persiapan, perlu konsolidasi organisasi. Sementara tahun 2020, tidak hanya IMI Kalsel, tapi hampir seluruh IMI Provinsi tidak ada aktivitas karena pandemic Covid-19. Sehingga yang lebih realistis itu jika Musprov dilangsungkan awal tahun 2022, atau paling lambat pertengahan tahun,” kata Edy Sudarmadi.

Masihkah IMI Pusat tetap akan tinggal diam? Tidak melakukan upaya mediasi? Yang jelas, jika komunikasi dua pihak kian tersumbat, dan mempertahankan ego masing-masing dikuatirkan menjadi bom waktu yang bisa meledak setiap saat.

Semoga segera ada solusi lebih kongkrit, merangkul dan mumpung nasi belum menjadi bubur. (tim mobilinanews)

TERKINI
Tips Membeli Mobil Matic Bekas dengan Cerdas untuk Kebutuhan Mobilitas Sehari-hari OnePrix 2024 Palopo : Andi Gilang Main di Home Race, Digadang Berjaya Di Tanah Kelahiran Bulukumba Sulawesi Selatan Penjualan Suzuki Melonjak 14 Persen di Maret 2024, Cermin Meningkatnya Kepuasan Pelanggan Ban Goodyear Kini Hadir di B-Quik, Berik anKenyamanan Lebih Untuk Konsumen