Senin, 28/06/2021 12:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Menyebut nama Mitsubishi Lancer, tentu akan membangkitkan kenangan para pecinta balap di berbagai belahan dunia. Pasalnya Lancer yang berakhir dengan model Evo X, banyak mewarnai dunia balap dalam catatannya perjalanannya.
Hal ini lah, yang membuat pengeemar mobil berperforma tinggi, khususnya Mitsubishi menelan kecewa setelah, otoritasnya memuruskan untuk menyuntik mati Lancer. Penggemar dan pecintanya masih memiliki harapan agar Lancer hidup kembali.
Harapan ini mencuat, ketika Mitsubishi Jepang kembali menghidupkan divisi motorsport dan tuning mereka, Mitsubishi Ralliart. Divisi tersebut sangat identik dengan Lancer Evolution, sehingga banyak pecinta mobil balap yang berharap paket ini, bangkit lagi.
“Kami mengumumkan kebangkitan Ralliart pada bulan Mei. Kami berencana untuk memperluasnya ke berbagai model sebagai aksesori asli terlebih dahulu, tetapi kami juga akan mempertimbangkan keterlibatan dalam reli di masa depan. Berbagai upaya akan kami lakukan untuk mewujudkan hal tersebut,” kata CEO Mitsubishi Takao Kato.
Sirkuit Tabur Amuntai Siap Gelar Seri 2 Kejurnas Grasstrack Region 4 Kalimantan Akhir Pekan Ini
Riding Clan of Classy, Ekspresikan Anak Muda Pengguna Yamaha Fazzio Hybrid di Surakarta
Inilah Tanda-tanda Masalah Serius pada Motor yang Ngebul, Simak Cara Mengatasinya!
Lantas bagaimana dengan Lancer sebagai amunisi untuk keterlibatan Mitsubishi di reli masa depan?
Soal Lancer Evolution, Kato mengatakan hal ini sangat diminta oleh pemegang saham, yang tentunya mengejutkan. Namun hal tersebut wajar karena nama besar Lancer
Namun Mitsubishi saat ini tidak memiliki rencana untuk membangun kembali Lancer Evolution baru, karena tujuan utama mereka sekarang adalah mengembalikan perusahaan ke profitabilitas. Dan hal ini butuh banyak pertimbangan.
Sebagai bagian dari tujuan tersebut, Mitsubishi berfokus pada elektrifikasi dan pegembangan model yang dikatakan akan membawa kembali nuansa "mengemudi dengan gaya Mitsubishi".
Ini membutuhkan investasi moneter yang tidak bisa, langsung diarahkan untuk membuat Lancer Evolution baru.
“Elektrifikasi membutuhkan banyak biaya pembangunan, dan perusahaan masih belum cukup kuat. Kami mengalami defisit besar di tahun fiskal sebelumnya, jadi kami harus menghidupkan kembali perusahaan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan mobil yang ditunggu-tunggu penggemar," tuturnya.
Dengan pernyataan Kato yang demikian, Mitsubishi tidak menutup pintu untuk reborn Lancer Evolution baru. Tetapi Mitsubishi tidak mampu berinvestasi lebih untuk membangun moil seperti Lancer karena fokus pada elektrifikasi.
Sebagai bagian dari strategi barunya, Mitsubishi bermaksud untuk membuat kendaraan listrik mencapai setengah dari penjualan globalnya pada tahun 2030, mengingat Mitsubishi tidak asing dengan elektrifikasi.
Merek Tiga Berlian ini merupakan salah satu brand Jepang yang pertama yang menawarkan EV dalam bentuk i -MiEV jauh di tahun 2009.
Sebelum itu, pada tahun 2005, perusahaan mengungkapkan konsep Lancer Evolution MIEV yang didasarkan pada Evo IX dan menampilkan empat motor listrik roda, dengan masing-masing bertenaga 67 hp atau 50 kW dan torsi 518 Nm.
Motor listrik iti dipadukan dengan baterai lithium-ion 95-Ah memberi daya pada e-motor, memungkinkan mobil mencapai kecepatan tertinggi 180 km/jam.
Jika Lancer Evolution baru menjadi kenyataan, kemungkinan akan menerima beberapa bentuk elektrifikasi seperti hibrida atau bahkan powertrain listrik sepenuhnya.
Wacana dan isu Lancer akan tetap menjadi perhatian pecinta Mitsubishi Lancer.
Harapan akan kehadiran Lancer mungkin akan membutuhkan penantian yang lama. Ini berarti, jika Mitsubishi berada di jalur yang benar dan kondisinya tepat, penggemar balap bisa menyambut kembali Lancer Evolution. (elk)