Sabtu, 24/07/2021 20:55 WIB
mobilinanews (Inggris) - Bos Red Bull Honda Christian Horner benar-benar mangkel. Senggolan antara Lewis Hamilton dengan Max Verstappen di GP Inggris lalu hanya mendatangkan kerugian buat timnya dan keuntungan buat lawan. Rugi fisik, mental, poin dan materi.
Kerugian materi itu diungkap Horner dalam laman resmi tim Red Bull Honda. Ia sebut perbaikan RB16B milik Verstappen yang remuk di Silverstone setidaknya menghabiskan 1,8 juta USD atau lebih dari Rp 25 miliar.
"Itu jumlah yang sangat signifikan di zaman pengetatan anggaran (budget cap) tahun ini," katanya.
Ya, tahun ini FIA berlakukan batas anggaran 145 juta USD untuk seluruh operasional tim F1 di luar gaji pembalap. Batas yang sebenarnya terlalu kecil buat tim elit macam Red Bull, Mercedes dan Ferrari. Tapi, harus dilakoni karena sudah jadi ketentuan.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Horner pusing dari pos mana mengambil biaya perbaikan mobil Verstappen.
"Konsekuensinya besar," tambahnya, karena harus ada sektor yang dikorbankan.
Rongsokan RB16B itu sudah dikirim ke pabrik induk Honda di Jepang. Untuk perbaikan sekaligus menentukan apakah mesinnya masih bisa digunakan atau tidak.
Horner tak menyebut apakah mesin masuk dalam rincian biaya Rp 25 M itu.
Jika tidak maka konsekuensi lain akan menyusul. Selain tambahan kerugian materi, kerugian lain menanti karena jika ganti mesin tidak pada jadwalnya atau menambah alokasi mesin yang ditetapkan maka hukumannya adalah grid pinalty.
Satu hal yang harus dihindari Red Bull dalam tensi persaingan yang sangat keras saat ini. (rnp)