MotoGP 2021 : Masuk Paroh Kedua Kompetisi, 3 Ducati Perlu Kolaborasi Untuk Kejar Yamaha!

Minggu, 25/07/2021 21:45 WIB

mobilinanews (Italia) - Separoh musim kompetisi 2021 sudah tuntas. Joki Yamaha Fabio Quartararo leading di kejuaraan dunia. Di bawahnya 3 joki Desmosedici menguntit. Tiga pembalap Ducati  ini `tak saling makan` satu sama lain. Yang memungkinkan  munculnya sebuah konspirasi untuk menjungkalkan Quartararo.

Teori konspirasi itu terwujud atau tidak sepenuhnya bergantung pada jalannya kompetisi paroh kedua yang dimulai di Austria dua pekan lagi. Itu bisa diwujudkan jika salah satu dari 3 pembesut Desmosedici GP21 ini bisa merapatkan jarak poin di klasemen. Yang jelas, mereka bertiga masih punya peluang berebut gelar musim 2021.

Ketiganya adalah pembalap Pramac Ducati Johann Zarco dan duet tim pabrikan Ducati Francesco Bagnaia - Jack Miller. Masing-masing tertinggal 34, 47 dan 56 dari Quartararo. Zarco di urutan 2, Bagnaia ketiga dan Miller di urutan 5. Kalah 1 poin saja dari Joan Mir (Suzuki) di urutan 4.

Yang punya peluang terbaik tentu Zarco. Bukan hanya karena ia di urutan kedua klasemen, tapi lebih kepada motivasinya yang luar biasa dan kenyemanannnya di atas motor. Ia sama sekali tak punya keluhan dengan motor 2021-nya.

Beda dengan Bagnaia dan Miller yang masih juga terganjal oleh kinerja ban di saat balapan. Bagnaia ia pun tak salah jika bilang peluang melawan Yamaha di paroh kedua nanti sangat bergantung pada pengembangan motor yang dilakukan Ducati

"Yamaha sudah selangkah di depan kami. Jadi kami perlu penembangan teknis masuk putaran kedua jika ingin tetap bersaing berebut gelar," kata pembalap muda Italia itu.

Sebaliknya dengan Zarco. Ia sudah sangat paus dengan hasil sementara ini, jauh melebihi ekspetasinya di awal musim. Karena kinisudah jadi penantang Quartararo dalam perebutan gelar, maka ia ingin seluruh p[otensi yang ia miliki ditumpahkan ke situ.

"Saya masih bermimpi jadi juara dunia MotoGP. Saat ini terbuka kesempatan. Saya harus cerdik memanfaatkannya. Tujuan saya bukan jadi pembalap Ducati terdepan, tapi yang saya inginkan adalah berada di depan Fabio," tegasnya.

Meski berada di tim satelit dan sejauh ini belum memenangi sebuah balapan pun, fakanya Zarco menjadi rider terbaik dari 6 pembalap pengguna Ducati di MotoGP. Ia tentu masih berharap ada pengembangan teknis motornya untuk mengejar Quartararo.

Tapi, kalaupun tak ada maka yang ada saat ini harus bisa ia maksimalkan. Caranya adalah fokus agar tak lagi membuat kesalahan yang membuatnya banyak kehilangan poin.

Sikap agresifnya harus penuh pertimbangan lantaran konsistensi meraih poin bakal sangat krusial di paroh kedua nanti.

"Berada di belakang Fabio dan jadi pembalap Ducati pertama, itu bagus. Tapi tujuan utama saya saat ini adalah menjadi juara dunia dengan mencetak lebih banyak poin," kata Bagnaia.

Jika nantinya dirinya yang masih punya peluang melawan Quartararo di sepanjang paroh kedua, maka wajar juga kalau Zarco berharap Ducati dan para pembalapnya salng membantu di lintasan. Dengan kata lain, konspirasi tadi, entah nantinya dengan cara bagaimana.

Zarco memang tak menyebut istlah konspirasi, tapi arahka,limtnya bisa jadi ke sana.

"Ada tiga pembalap Ducati yang berada di papan atas. Itu sangat bagus. Dengan Jack (Miller) dan Francesco (Bagnaia), saya saling memahami. Kami tidak saling bertarung," katanya dengan halus, dengan persepsi lain adalah kolaborasi ketiganya untuk membawa Ducati yang juara dunia. (rnp)

 

 

 

 

 

 

 

 

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag