Red Bull Meradang, Bottas Penyebab Verstappen dan Perez Kecelakaan Hanya Dipenalti Mundur 5 Posisi!

Senin, 02/08/2021 18:11 WIB

mobilinanews (Hungaria) - Masih seputar rivalitas buruk antara Mercedes dengan Red Bull sepanjang kompetisi 2021. Setelah kontroversi tubrukan di Silverstone antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen kini usai GP Hungaria muncul kontroversi lain pada driver Mercedes lainnya, Valtteri Bottas.

Bottas menjadi penyebab awal terjadinya tabrakan beruntun melibatkan 9 mobil selepas start GP Hungaria kemaein.

FIA lantas menghukumnya dengan grid penalty mundur 5 posisi. Artinya, pada GP Belgia mendatang ia akan mundur lima posisi dari posisi terbaiknya dari sesi kualifikasi.

Ikut dihukum dengan jenis yang sama Lance Stroll. Pembalap Aston Martin itu dituduh jadi penyebab tubrukan dengan Charles Leclerc (Ferrari), padahal itu terjadi karena Stroll ingin menghindari chaos di depannya yang ditimbulkan Bottas.

Seperti diduga, hukuman FIA itu langsung dapat respon negatif dari Red Bull Honda, tim yang sangat dirugikan karena dua mobilnya menjadi korban.

Mobil Max Verstappen masih bisa ikut lomba meski dengan kondisi mobil banyak kerusakan dan akhirnya finish ke-10 dari start urutan 3. Mobil Sergio Perez, lebih parah lagi, langsung berhenti usai ditabrak Bottas.

"Bottas sudah berhasil laksanakan strategi timnya, dua mobil kami jadi korban," sindir Team Principal Red Bull Honda Christian Horner seolah ulah Bottas disengaja demi keuntungan Hamilton di klasemen pembalap.

Horner pun mencibir hukuman FIA yang hanya mundur posisi start 5 posisi untuk Bottas. Padahal kerugian yang ia timbulkan sangat besar, bukan hanya untuk Red Bull Racing tetapi juga untuk tim lain.

"Hukuman itu hanya formalitas. Sama sekali tak sebanding dengan akibat yang ia timbulkan. Ia hanya butuh 2 lap di Belgia untuk mendapatkan kembali posisi awalnya," ketus Horner.

Ia mengungkap dua tabrakan yang ditimbulkan Mercedes, Silverstone dan Hungaroring, kerugian Red Bull Honda tak hanya poin yang terkuras banyak di klasemen kejuaran dunia pembalap dan konstruktor.

Tetapi juga menelan dana perbaikan mobil sebesar jutaan dolar. Untuk perbaikan mobil Verstappen yang ditubruk Hamilton di Silverstone, misalnya, tim keluar duit 1,8 juta USD untuk perbaikan, di luar mesin.

"Ini beban tersendiri terkait budget cap (batas anggaran tim) yang diberlakukan FIA," keluh Horner yang siap-siap juga mereparasi mobil Perez yang kondisinya juga parah.

Sau hal lagi yang disorot adalah alasan hukuman yang dijatuhkan pada Bottas dan Stroll. Mereka dianggap menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

Nah, saat terjadi insiden Silverstone, Hamilton juga dianggap bersalah menyebabkan terjadinya tabrakan dan dihukum penalti 10 detik. Red Bull Honda berupaya banding untuk kasus itu tapi ditolak FIA dengan alasan tak ada bukti baru yang relevan.

Mengapa hukuman Hamilton dan Bottas berbeda untuk tuduhan yang sama, sama-sama jadi penyebab kecelakaan?

Bisa jadi ucapan nyinyir Fernando Alonso ada benarnya.

"Perjuangan Verstappen di kejuaraan dunia menjadi lebih berat karena ia bukan orang Inggris," ujar pembalap Spanyol peraih gelar juara dunia 2005 dan 2006 itu.

Apa maksud Alonso, silahkan tafsirkan masing-masing. (rnp)

 

 

 

 

 

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap