MotoGP 2021: Quartararo Satu-Satunya Pembalap Yamaha Yang Tak Gentar ke Red Bull Ring, Ini Alasannya!

Rabu, 04/08/2021 20:08 WIB

mobilinanews (Italia) - Usai libur panjang, balap MotoGP mulai menggelegar lagi akhir pekan ini di sirkuit Red Bull Ring, Austria. Trek yang selama ini dianggap "menakutkan" bagi Yamaha. Bahkan hingga saat ini pun petinggi Yamaha tak terlalu percaya diri ke sana.

Kesan keraguan itu datang dari Direktur Yamaha Massimo Meregalli. Ia mengaku perasaannya campur aduk memasuki Red Bull Ring yang akan menghelat dua race beruntun seperti tahun lalu.

"Di satu sisi, seluruh anggota tim senang memasuki balapan lagi dan senang ke Austria. Tapi, di sisi lain, kami sadar Red Bull Ring bisa menjadi trek yang sulit bagi kami," ujar Meregalli lewat rilis resmi tim Yamaha.

Hal sama diapungkan Maverick Vinales. Masa liburnya bukan dipakai leha-leha, tapi justru latihan khusus dalam beberapa minggu terakhir menyongsong putaran kedua kompetisi.

"Dalam latihan ini saya merasa hebat, merasa siap. Tapi, dua balapan di Red Bull Ring bisa jadi tak mudah bagi kami," ujar Vinales.

Ya, sejak Red Bull Ring kembali masuk kalender MotoGP pada 2016, skuad Yamaha memang jadi `anak tiri` di sana. Karakter lintasan yang sangat menguras tenaga mesin membuat para joki Honda dan Ducati saja yang tarung di baris depan. Sekelas Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pun minta ampun di sana.

Beda dengan anak satu ini, Fabio Quartararo. Ia sudah tak sabar ke Red Bull Ring, kembali menunggangi M1-nya. Semangatnya bukan lantaran menjadi pemimpin klasemen sementara, tapi tak lain karena kerinduannya menggeber M1.

Pengembangan motor spek 2021 ini tampaknya paling cocok dengan gaya balap Quartararo dibandingkan dua rider pabrikan lainnya, Vinales dan Rossi. 

Masalah pengereman, akselerasi dan daya tahan ban belakang yang jadi masalah tahun lalu kini di motor Quartararo sudah beres semuanya. Motor ini menurutnya nyaris sempurna. Hanya pada top speed ia masih kalah dari rival. 

Itu sebabnya ia tak gentar masuk Red Bull Ring. Apalagi, ia salah satu dari hanya dua pembalap Yamaha yang bisa naik podium di sirkuit itu sejak 2016. Satunya adalah Lorenzo.

"Tahun ini tak ada lagi istilah trek milik Yamaha, Honda, Ducati atau Suzuki. Semuanya sama. Musim 2019 saya podium, maka tahun ini saya kira patut mengincar posisi teratas," tekad Quartararo yang juga sudah merasakan manfaat piranti hole shot yang dikembangkan Yamaha, membuat proses start-nya membaik ketimbang tahun lalu.

Intinya, Quartararo tengah on fire ke Red Bull Ring dan ingin menikmati lagi kenyamanannya di atas M1.

Ia kini unggul 34 poin atas rival terdekat di klasemen pembalap, Johann Zarco (Pramac Ducati).

Dan, belajar dari tahun lalu, ia kini tak lagi mau fokus pada hitungan poin di kejuaraan dunia. Jika terlalu memikirkan hal itu, ia menjadi kecewa dan marah ketika hasil yang diraih tak sesuai harapan. Dan, itu merusak mentalitasnya.

Ya, pendekatan Quartararo musim ini memang berbeda setelah secara khusus didampingi psikolog. Ia semakin bisa meredam emosi. Semakin sadar kalau satu kemarahan muncul justru bisa menimbulkan kemarahan lainnya.

"Saya kini tak terlalu fokus pada poin. Saya selalu fight menjadi juara, tapi jika tak ada kesempatan saya tak akan memaksakan diri dan terima hasilnya. Yang penting dalam kompetisi ketat seperti saat ini adalah konsistensi meraih poin," imbuhnya. (rnp)

 

 

 

 

 

 

 

 

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap