Sabtu, 14/08/2021 20:50 WIB
mobilinanews (Austria) - Pembalap ruki yang minggu lalu juara GP Styrian, Jorge Martin, kembali mencuri perhatian di Red Bull Ring. Tak hanya rekor, tapi juga perjuangan hebat.
Pembalap muda tim Pramac Ducati itu jalani semua sesi latihan dengan tidak nyaman. Karakter ban yang berubah dari pekan lalu membuatnya harus dapatkan set up baru yang mumpuni pada Desmosedici-nya.
Di sesi FP, misalnya, rider Spanyol ini malah kecelakaan dan terkapar di gravel. Untung, tak cidera dan juga tak menyentuh bekas cidera sebelumnya.
Karena hasil latihan yang buruk, Martin pun harus masuk Q1 yang dilakoni sesaat setelah FP4. Hasilnya, ia tercepat dan punya hak main di Q2.
Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta
"Saya mulai percaya diri di Q1 setelah sedikit perubahan pada motor," ujar Martin usai kualifikasi.
Dan, di Q2, penampilannya semakin sangar. Catatan waktu Fabio Quartararo (Yamaha) yang menjadi rekor kecepatan baru di Red Bull Ring, dipatahkan Martin pada menit terakhir kualifikasi. Ia bikin rekor baru 1:22,643 sekaligus pole position. Dari gravel di FP4 dan Q1, ia lantas kampiun di Q2. Sebuah proses yang langka di MotoGP.
Starting grid 2 dan 3 dihuni Quartararo dan Francesco Bagnaia (Ducati). Rider Ducati lain, Johann Zarco (Pramac Ducati), berada di row 2 bersama Marc Marquez (Hinda) dan Jack Miller (Ducati). Artinya ada 4 Desmosedici yang mengepung M1 di baris depan.
Itu yang menarik dinanti pada raceday Minggu, 15 Agustus 2021. Martin bukan seteru Quartararo di klasemen. Beda dengan 3 Ducati lain yang masih punya kans jadi juara dunia 2021.
Quartararo sendiri, seperti sebelumnya, sudah bisa meredam nafsunya di lintasan. Tak akan memaksakan juara jika memang beresiko jatuh.
"Dalam kompetisi seketat saat ini yang penting adalah konsistensi poin. Semua pembalap ingin menang, tapi saat ini harus cerdas menyikapinya di dalam lintasan," kata joki andalan Yamaha ini.
Martin sendiri tak mengumbar target khusus.
"Meraih poin maksimal yang bisa diraih," katanya sembari senyum.
Poin maksimal ya artinya jadi juara, seperti pekan lalu. Atau kali ini milik joki Ducati lainnya? (rnp)