Rabu, 18/08/2021 17:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - PT Honda Prospect Motor (HPM) terus menjaga tren penjualan Honda City Hatcback RS yang kini menjadi incaran para pecinta mobil sporty yang berjiwa muda. Sejak diluncurkan Maret 2021 penjualan City Hatcback terus berkontribusi positif bagi Honda.
Sekjak awal Honda menargetkan penjualan City Hatchback RS, 1000 unit mobil perbulan. Angka ini tentu cukup berat di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya menggeliatkan ekonomi di berbagai bidang.
Meskipun demikian, penjualan Honda City Hatcback rata-rata berada diangka 900-an perbulan, sehingga memberikan optimisme yang besar bagi produk pengganti Honda Jazz ini.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan saat ini penjualan Honda City Hatchback RS masih in the track dan memenuhi ekpektasi mereka.
Honda Jazz RS CVT, Solusi Mobil Hatchback Terbaik dengan Kinerja Tangguh Tanpa Meninggalkan Gaya
Soal Insentif Mobil Hybrid, Jokowi Mengaku Masih Melakukan Kajian Mendalam
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
"Penjualan Honda City Hatchback, sejak kita launching di Meret 2021, terjual 900-an perbulan. Terakhir Juni kemarin 901 unit terjual. Dan ini sesuai dengan ekspektasi kami," kata Billy di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Kehadiran mobil anyar Honda ini ditengah hangatnya relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) 100% untuk mobil dibawah 1500cc, membuatnya termasuk salah satu model yang laris manis, sehingga penjualannya terus berkontribusi baik.
"Dengan perpanjangan PPnBM sampai berakhir di bulan Agustus ini, kami harapkan bisa bertahan pada tren positif yang berlangsung sejak awal kehadirannya di Indonesia," ujar Billy.
Ia mengakui pada Juli 2021, penjualan sempat turun karena adanya berbagai isu seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Namun semuanya telah berangsur membaik dengan tren kenaikan kembali di Agustus 2021.
"Di bulan kemarin (Juli), penjualan sempat turun karena ada berbagai isu misalnya ada PPKM dan sebaganya. Tapi di bulan Agustus ini, trennya kembali meningkat lagi. Ini bisa jadi sama jika dibandingkan Juni," tuturnya. (elk)