Minggu, 10/10/2021 22:36 WIB
mobilinanews (Turki) - Lewis Hamilton wajar ngomel-ngomel usai GP Turki, di sirkuit Istanbul Park, Minggu (10 Oktober 2021). Cuaca tak menentu mengacaukan strateginya. Petaka pun menanti di 2 race berikut.
Finish ke-5 sementara rival dalam perebutan gelar, Max Verstappen sukses finish P2 membuat pembalap Mercedes kehilangan posisi puncak klasemen pembalap.
Kini, Verstappen yang balik berkuasa dengan total poin masing-masing 262,5 versus 256,5. Dari yang tadinya kalah 2 angka, kini sang punggawa tim Red Bull Honda balik unggul 6 poin.
Mengambil 8 angka dari Hamilton adalah hasil besar buat Verstappen. Valtteri Bottas (Mercedes) yang juara di Turki, kemenangan pertamnya tahun ini, sama sekali tak berpengaruh buat Verstappen.
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru
Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan
Daihatsu Kumpul Sahabat Disupport Daihatsu, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi
Tadinya diprediksi Hamilton bisa finish di zona podium meski start dari P11, bahkan bisa kalahkan Verstappen di akhir balapan. Dan, sempat terjadi saat ia sudah berada di P3 di belakang Bottas dan Verstappen.
Namun, di sini juga terjadi perdebatan antara Hamilton dengan timnya, antara bertahan dengan ban yang digunakan sejak awal, masuk pitstop atau menunggu lintasan kering dan mengganti ban ke jenis slick dan gambling tarung ke P1 di lap-lap akhir.
Hamilton cenderung tak ingin ganti ban dan mengarungi sisa balapan dengan cara memilih jalur basah agar kondisi bannya tak overheat dan karena itu ia minta kembali berputar meski kru sudah lakukan pitstop.
Namun, tim memutuskan lain. Menyuruhnya masuk pit dan ganti ban intermediate juga, hanya 7 laps jelang finish. Membuatnya masuk lintasan lagi di posisi kelima. Dari sinilah Hamilton mulai banyak ngomel sampai terucap kata f..k segala saking kesalnya. Ia tak terima keputusan tim.
"Kami harusnya bisa pertahankan P3. Dan itu tidaklah buruk," keluh Hamilton usai race dan menyebut seharusnya ia tetap berada di lintasan.
Jika ia P3 maka ia hanya tertinggal 1 poin di klasemen. Toto Wolff selaku Team Principal Mercedes pun sepertinya kesal juga dengan ocehan Hamilton.
"Dari dalam mobil ia tak tahu seberapa banyak waktunya akan hilang," kata Wolff namun mengakui kalau strategi yang dimainkan memang tak berbuah seperti harapan.
Dan, akhirnya inilah P2 yang serasa P1 buat Verstappen. Ia pun bergairah menyongsong dua race berikut di Austin, AS (24/10) dan GP Meksiko dua pekan kemudian.
Dua trek ini, khususnya Meksiko, diprediksi lebih menguntungkan RB16B ketimbang W12. Terlebih lagi Perez akan main di kandang dan bisa jadi penentu pertambahan poin Verstappen di sana.
"Saya kira kami akan jalani pertarungan hebat dengan Mercedes di Austin. Saya nantikan hal itu," kata Verstappen penuh percaya diri.
Dengan durasi kompetisi yang tersisa 6 race maka tantangan Verstappen jelas jadi lampu kuning buat Hamilton. Akan terjadi petaka jika di dua race di benua Amerika itu ia kembali takluk pada si prmbalap Belanda. (rnp)