Minggu, 17/10/2021 00:02 WIB
mobilinanews (AS) - Dengan bangga dan meyakinkan, penyelenggara F1 umumkan jadwal balap tahun depan yang terdiri dari 23 seri. Rekor baru. Sebuah rekor yang gagal diwujudkan tahun ini akibat pandemi Covid-19.
Ya, promotor F1 Liberty Media memang ingin gelar rekor 23 races tahun ini dan gagal dihelat karena beberapa seri tak bsia dilangsungkan karena pandemi. Tidak diketahui apakah tahun depan pandemi ini masih berlangsung atau tidak.
Yang pasti Stefano Domenicali sebagai CEO Liberty media sekaligus CEO F1 merasa bersyukur bisa umumkan 23 balapan tahun depan.
"Pandemi memang belum selesai, tapi kami bisa melindungi komunitas F1 dengan prokes ketat seperti dalam dua tahun terakhir," kata mantan bos tim Ferrari itu.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
"Dengan bangga kami umumkan 23 seri balap tahun depan, sebagai persiapan memasuki era baru F1. Kami berharap akan lebih banyak lagi penonton yang terserap," tandasnya.
FIA sudah setuju dengan jumlah race itu. membuat tim juga tak punya pilihan selain setuju meski ada beberapa petinggi tim yang sebenarnya juga keberatan karena terkait dengan biaya operasional yang semakin tinggi. Belum lagi waktu kompetisi yang terlalu padat dan panjang serta melelahkan.
Pembalap yang menjadi pemeran utama F1 pun begitu, menerima saja meski tak sepenuhnya setuju. Ini ditunjukkan driver senior Sebastian Vettel selaku pemegang 4 gelar juara dunia F1.
"Ini hanya pendapat saya dan bisa jadi tak penting sama sekali. Saya pikir balapan tak seharusnya sebanyak itu," tegas pembalap tim Aston Martin itu.
Vettel menyampaikan beberapa alasan. Ia merasa penonton justru akan bosan jika terlalu banyak seri lomba karena tak ada lagi yang spesial.
Yang kedua adalah waktu yang akan dihabiskan para kru. Hampir sepanjang tahun mereka berkutat dengan pekerjaannya, dengan waktu yang makin sedikit untuk diri sendiri ataupun keuarganya.
"Kami sebagai pembalap lebih diuntungkan. kami bisa datang pada Rabu malam. Jika ada pesawat bisa pulang pada Minggu malam. Para kru tak bisa begitu. Mereka sudah datang pada Senin atau Sabtu sebelumnya, menyiapkan garasi, mobil, logistik dan sebagainya. Pulang pun mereka belakangan. Mereka punya kehidupan lain dan itu bukan milik para majikan," tegasnya.
Vettel yang terkenal sebagai salah satu pembalap F1 yang sangat peduli dan selalu bersama keluarga saat tak sedang balapan mengaku prihatin dengan kondisi yang akan dihadapi para kru F1.
Karena itu ia berharap tim bisa menciptakan keseimbangan antara waktu untuk kehidupan pribadi para kru dengan waktu yang mereka habiskan di luar rumah.
Tapi, ya itu tadi, ia hanya bisa bersuara. Entah akan didengar F1 dan FIA, itu soal lain!
Tahun depan seri pembuka F1 bukan lagi di Australia sesuai tradisi. Kini digeser ke Timur Tengah, Bahrain, dan juga akan berakhir di Timur Tengah, seri Abu Dhabi.
Dimulai pada Maret dan berakhir November, maka bisa dibayangkan betapa padatnya kompetisi 23 race dalam kurun waktu 9 bulan. (rnp)