Sabtu, 30/10/2021 18:42 WIB
mobilinanews (Italia) - Jorge Lorenzo hadir di Sirkuit Misano pekan lalu sebagai penonton. Meski penonton, ia masih punya akses masuk paddock bahkan hadir ke lokasi parc ferme. Di situ ia berteriak memanggil Fabio Quartararro yang baru saja menjadi juara dunia MotoGP 2021.
Sembari memeluk Quartararo, Lorenzo mengucapkan beberapa kalimat yang ia dan Quartararo sendiri yang tahu.
Setelah itu, Lorenzo berbicara atas nama pemegang 3 gelar juara dunia MotoGP bersama Yamaha, sekaligus juara terakhir milik pabrkan Jepang itu (2015) sebelum Quartararo meraihnya tahun ini.
"Saya sampai kapan pun merasa keluarga dari Yamaha dengan 3 gelar yang kami raih. Saya senang Yamaha kembali meraih gelar setelah 6 tahun. Gelar yang pantas karena perjuangan Yamaha yang luar biasa tahun ini setelah berbagai masalah teknis sepanjang tahun lalu," kata juara dunia 2010, 2012 dan 2015 itu.
Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta
Lorenzo juga menyatakan rasa salut buat Quartararo, terlebih karena perubahan sikapnya yang signifikan tahun ini. Ia mau belajar dari berbagai kesalahan yang dilakukan dalam dua musim sebelumnya.
"Tak ada yang menyangkanya jadi juara dunia kala naik ke MotoGP pada musim 2019. Orang mengatakan ia di Moto2 saja tak kompetitif. Tapi, Fabio bisa menjadikan anggapan negatif itu menjadi sebaliknya. Tahun ini menurut saya tak membuat kesalahan," ujar Lorenzo kepada motorsportweek.
"Anda tidak mungkin memenangkan setiap balapan di MotoGP. Akan selalu ada sirkuit yang tak cocok untuk gaya balap ataupun untuk motor Anda. Dalam situasi itu Anda harus tetap selesaikan balapan dan tidak boleh jatuh. Tidak masalah posisi finish, yang penting finish dan mendapat poin. Itulah yang dilakukan Fabio musim ini dan karena itu ia juara dunia," beber Lorenzo.
Quartararo sendiri sejak awal musim 2021 telah menegaskan kalau ia akan lebih kedepankan konsitensi peraihan poin pada musim ini.
Itu bentuk pelajaran tahun lalu saat emosinya selalu ingin menang atau memaksakan diri ke podium yang kadang justru membuatnya jatuh di lintasan.
"Itu tergambar dari pendekatan balapnya dalam beberapa race terakhir. Ia berubah jauh semakin dewasa saat ini," imbuh salah satu musuh besar Valentino Rossi itu.
Untuk dirinya sendiri, Lorenzo mengaku masih rutin datang ke sirkuit MotoGP sebagai penonton. Bertemu oarng-orang dan memberikan dukungan moral kepada para pembalap di semua kelas yang ia kenal.
"Tapi, tidak menutup kemungkinan saya kembali ke paddock dalam status anggota tim. Hasrat saya masih di balap motor ini dan saya senang melihat generasi baru yang berpotensi jadi bintang baru di masa depan," pungkas Lorenzo. (rnp)