Selasa, 23/11/2021 00:25 WIB
mobilinanews (Inggris) - Tim Red Bull Honda dalam 10 hari ke depan harus berjuang sendiri mencaari tahu cara meningkatkan speed RB16B besutan Max Verstappen.
Tak bisa andalkan FIA yang ternyata abaikan permintaan untuk bongkar rahasia kecepatan Mercedes di Brasil dan Qatar.
Kecepatan hamilton di Brasil sangat istimewa, Pinjam istilah petinggi Red Bull Helmut Marko, mesin mobil Hamilton seperti roket. Dan, itu kali pertama ia lihat dari Mercedes. Koleganya, Team Principal Christian Horner, pun tak kalah penasaran.
"Kami harus cari tahu darimana mereka dapat kecepatan macam itu," tandas Horner penuh kecurigaan.
Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta
Red Bull lantas mempermasalahkan sistem semacam DAS (Dual Axis Steering) milik mobil Hamilton yang membuat kecepatan setan di trek lurus Interlagos.
Tapi, FIA tak lakukan investigasi seperti harapan Red Bull meski di sesi kualifikai sebelumnya sudah terbukti Mercedes menyalahi aturan pada rear wing W12. Membuat Hamilton didiskualifikasi dan harus start dari belakang pada sesi sprint race.
Di Qatar, Red Bull lagi-lagi coba bongkar rahasia Mercedes dengan kasus baru perangkat pendukung di sayap belakang W12 yang ditengarai ilegal. Namun, FIA juga abaikan hal itu karena menurut mereka tak ada yang salah.
Dua kemenangan beruntun di Brasil dan Qatar membuat hamilton kini bisa sukses memangkas jarak yang tadinya 19 poin jadi hanya 8 angka dengan sisa 2 race di Arab Saudi dan Abu Dhabi bulan depan.
Mercedes sendiri mengaku tak melakukan up grade apa pun sejak GP Inggris lalu karena para engineer-nya sudah sibuk siapkan besutan ke musim 2022. Lantas darimana mereka mendapatkan kecepatan yang kini bisa mengalahkan Verstappen di kisaran setengah detik per lap?
"Kami tidak melakukan pengembangan mobil sejak Silverstone. Tak ada komponen baru pada paket ini. Dua kemenangan beruntun saya kira lebih kaena kami semakin paham dengan mobil yangkami miliki, memahami seluruh paketnya. Selain itu saya pada kondisi fisik dan mental yang sangat baik, terbaik selama ini," ujar Hamilton menyebut faktor kebangkitannya saat ini.
Dengan kondisi itu, katanya, ia sangat bergairah menyongsong dua balapan sisa untuk menentukan gelar juara dunia 2021. Ia benar-benar persiapkan diri secara maksimal, termasuk program simulator yang dulu-dulunya ogah ogahan ia jalani. Simulasi ini perlu karena Qatar dan Arab Saudi baru tahun ini gelar F1 dan tak ada referensi data yang bisa dipakai.
Ia menambahkan sejak masuk Brasil dan kini ke Qatar, ia dan timnya hanya melakukan beberapa perubahan kecil pada paket teknis yang dimiliki W12. Ia yakin perubahn kecil inilah yang jadi kunci sukses meraih poin maksimal di dua balapan beruntun.
"Kami baru saja mampu melakukan pekerjaan lebih baik dari sebelumnya. Dua kemenangan beruntun, kini kami sangat siap meraih dua kemenangan berikutnya. Kami siap menjalani sebuah pertempuran hebat," ungkapnya.
Seperti Hamilton, Track Engimeering Drector Mercedes Andrew Shovlin pun menyebut tak ada pengembangan khusus yang dilakukan timnya. Hal yang juga ditegaskan beberapa kali oleh Team Principal Toto Wolff. Keduanya bahkan mempersilahkan FIA memeriksa mobil mereka sebanyak yang orang FIA kehendaki.
"Dia (Lewis) kini benar-benar berada pada zona terbaiknya. Itu yang berbeda. Kami dapat menjelaskan dan melakukan semua program simulasi kami, tapi tak ada yang bisa menjelaskan mengapa ia bisa jauh di depan Max (Verstappen)," kata Shovlin.
Dengan begitu, Reed Bull dan Verstappen harus kerja ekstra keras di Milton Keynes, markas tim di Inggris, guna menemukan rahasi sendiri untuk meningkatkan performa RB16B besutan Verstappen.
Bagi Verstappen, hanya kemenangan di Arab Saudi yang bisa memperbesar peluang menjadi juara dunia tahun ini, agar beban ke Abu Dhabi lebih ringan. (rnp)