Vespa Primavera, Sahabat Impian Kecil Hingga Perjalanan di Perbatasan Pulau Timor

Rabu, 22/12/2021 10:05 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Motor Vespa itu adalah kenangan dan teman perjalanan. Hal ini yang membuat motor asal Italia itu, punya kesan mendalam bagi pecintanya. Adrian Bria salah satunya.

Pria asal Malaka, sebuah kabupaten di ujung perbatasan Indonesia dan Timor Leste ini, menganggap Vespa temannya mengukir cerita sejak belia. Ketertarikannya pada motor Vespa dimulai tahun 90-an. Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Saat itu, ayah temannya memiliki Vespa LXT 67 lansiran tahun 1978. Keunikan dan perbedaan Vespa dengan motor lain, mambuatnya jatuh hati dengan motor tersebut. Adrian menyimpan keinginannya agar suatu saat bisa menungganginya.

Saat masuk Seminari (SMA-red) di Tuka, Bali, mereka banyak menghabiskan perjalanan ke sekolah sepeda dan tidak begitu sering bersua dengan Vespa. Namun keinginannya tidak surut, seperti keinginannya untuk sekolah tinggi.

Pada saat kuliah dan membiara di Jakarta, mimpinya terwujud. Ia menemukan sebuah Vespa tua milik seorang biarawan asal Italia, yang sudah lama tidak terpakai dan teronggok di gudang. Adrian berinisiatif memperbaikinya. Membawanya ke bengkel dan akhirnya Vespa itu bisa jalan.

"Saat kuliah di Jakarta, saya ketemu lagi Vespa. Punya seorang biarawan asal Italia. Vespa itu saya ingat buatan tahun 1946, langsung dibawa dari Italia. Saya izin, lalu perbaiki dan saya mulai belajar da akhirnya memakainya dalam aktivitas," kata Adrian melalui sambungan telepon.

acAdrian Bria bersama unit Vespa tua tahun 1946 saat pelesiran di Jakarta

Vespa, Teman Akrab di Jalan

Dengan Vespa Adrian mendapat banyak teman dan nyaris diterima di semua tempat ia melakukan aktivitas. Di bengkel, di jalan, di tempatnya melakukan pendampingan di daerah pinggiran rel Senen, Jakarta hingga tempat lain di Ibu Kota.

"Saat pakai Vespa di tempat pendampingan, saya rasa diterima sekali. Banyak anak-anak yang selalu ikut, kalau saya ke sana. Vespa buat kita mudah masuk dalam banyak situasi di jalanan. Bahkan saat macet di jalan, ada pengguna motor Vespa lain yang mau dorong sampai ke bengkel temannya," kisah Adrian.

Setelah selesai menimbah ilmu di Jakarta, Adrian lanjut pendidikan ke Filipina. Di sana ia tak pernah bersentuhan dengan Vespa, namun tetap punya angan-angan untuk memiliki Vespa tua berkelir Silver tahun 46 yang pernah ditunggangi dan masih terparkir di biara di Jakarta.

Pulang ke Tanah Air, setelah 6 tahun di Filipina, Adrian berniat membeli Vespa itu, tapi niatnya diurungkan karena Vespa itu disimpan menjadi benda berharga dan barang koleksi. Ia agak kecewa, namun akhirnya memutuskan untuk mencari Vespa yang modern sebagai teman aktivitas kerja.

"Akhirnya saya dapat Primavera 2014 yang 3G dan motor itu, saya pakai sampai sekarang. Kita pakai Vespa itu kaya tenang sekali, santai, bunyinya juga khas, ada keunikan sendiri. Soal Vespa baik yang tua atau yang modern semua punya suara yang khas," tuturnya.

acVespa Primavera melalui medan tanah berbatu di perbatasan Pulau Timor

Jadi Tunggangan di Ujung Pulau Timor

Sayang dengan Vespa berkelir cokelat itu, Adrian yang memutuskan untuk pulang ke kampung di Timor, membawa serta Vespa Primavera-nya, walaupun ketersediaan spare part dan servis modern untuk injeksi tak ada sama sekali.

Apalagi di Timor, banyak jalan yang rusak dengan kontur tanah berbatu dan cenderung terjal. Tapi bagi Adrian Vespa tetap menyenangkan walaupun dibawa ke daerah-daerah rentan seperti itu. Ia tetap bisa menanjak dan membawanya ke banyak tempat eksotik di Pulau Timor.

"Di Timor mungkin ada yang punya tapi jarang. Hanya Vespa yang tua. Bahkan di sini orang bilang motor seniman, karena katanya biasa seniman yang biasa pakai motor ini," ungkapnya

"Bila ada alatnya yang rusak harus dipesan dari Jawa. Tapi saya tetap pesan, tunggu sampai spare partnya datang, baru diperbaiki. Biasanya tunggu tiga atau lima hati baru sampai. Tapi saya enjoy saja. It`s fine, karena sudah hobi," ungkapnya.

Mekanik yang menangani Vespa Primavera juag bukan orang profesional karena ia bekerja di bengkel umum motor. Beruntung saat berada di Jogjakarta, mekanik itu gaul dengan anak Vespa, jadi mengerti soal Vespa dan bisa memperbaikinya.

Bagi para pecinta Vespa, cerita Adrian mungkin menjadi bagian dari cerita mereka soal motor asal Negeri Pizza itu. Vespa Primavera seperti tawon di musim semi, mengisap manisan kelopak bunga dan menjadikannya madu yang buat orang candu. Sekali punya Vespa, mereka tak akan pindah ke lain hati.(elk)

TERKINI
Suzuki Burgman Street 125 EX Punya Beberapa Keunggulan Ini, Bikin Honda Vario 125 Minggir Siap-Siap, Chery TIGGO 5X Segera Meluncur Akhir Bulan Ini! WRC 2024 Rally Portugal: Duel Penentuan Ogier dan Tanak di Super Sunday, Neuville Cukup Amankan P3 6 Hours of Spa-Franchorchamps 2024 : Dihajar Earl Bamber, Buyar Harapan Sean Gelael dan WRT 31 Kembali Naik Podium