F1 2022 : Pembalap Rusia Ini Curhat di Medsos, Isinya Bikin Trenyuh

Rabu, 02/03/2022 05:28 WIB

mobilinanews (Monaco) - Perang selalu mengorbankan orang-orang tak bersalah. Yang tewas, terluka, atau priuk nasinya terganggu.

Begitu pun efek perang Rusia dengan Ukraina saat ini, begitu banak yang harus jadi korban. Termasuk komunitas olahraga, di dalamnya ada motorsport.

Berbagai aksi boikot dan sanksi ditujukan berbagai pihak terhadap Rusia yang beberapa hari lalu menyerang Ukraina dengan bantuan Belarusia.

Di kancah plahraga sudah banyak yang terjadi hanya dalam beberapa hari. Di cabang sepakabola, UEFA (Federasi Sepakbola Eropa) telah memindahkan lokasi laga final Liga Champions tahun ini yang tadinya berlangsung di St. Petersburg, Rusia. 

Sebelumnya FIFA (Federasi Sepakbola Dunia) sudah melarang tim asal Rusia dan Belarusia untuk bertanding di semua kompetisi di bawah otoritas FIFA dan UEFA. Itu berarti Rusia tak bisa ikut pagelaran akbar Piala Dunia Qatar pada tahun ini.

Organisasi olahraga lain juga sama. Termasuk olahraga bermotor. FIA selaku induk olahraga balap mobil dunia telah memutuskan pembatalan GP Rusia di Sirkuit Sochi pada September mendatang.

Dan, sepertinya akan menyusul pelarangan pembalap Rusia dan Belarusia bertanding di kompetisi gelaran FIA sebagaimana permintaan Federasi Autoport Ukraina kepada FIA.

Larangan ini jelas bedampak langsung kepada pembalap asal Rusia, Nikita Mazepin (pembalap F1 di tim Haas) dan Daniil Kvyat (eks pembalap F1 yang kini berkompetisi di World Endurace Championship.

Kvyat yang mantan driver tim Torro Rosso/AlphaTauri dan Red Bull Racing itu serta tahun lalu menjadi pembalap cadangan di tim Alpine pun menumpahkan curahan hatinya di media sosial.

Ia memohon badan-badan olahraga untuk menahan diri dan tidak mencampuradukkan olahraga dengan politik. Ia sebut aksi boikot itu adalah solusi yang tidak adil dan menyerukan solusi damai.

"Saya sangat berharap solusi damai untuk situasi saat ini di Ukraina dengan dialog yang saling menghormati, dan kita semua bisa hidup damai," kata Kvyat yang besar di Moscow dan kini berdomisili di Monaco.

"Saya ngeri melihat dua negara bersaudara terlbat dalam konflik. Saya tak ingin aksi militer dan perang mempengaruhi masa depan umat manusia. Saya ingin putri saya dan semua anak menikmati dunia yang indah ini," ungkapnya.

Putri yang ia maksud adalah buah kehidupan bersamanya dengan model kondang Kelly Piquet (putri juara dunia F1 3 kali Nelson Piquet asal Brasil) yang lahir pada Juli 2019.

Kvyat dan Kelly pisah pada Desember 2019. Kini Kelly berpacaran dengan Max Verstappen (Red Bull) sang juara dunia 2021. Sang putri ikut bersama Kelly.

Selanjutnya, Kvyat meminta semua badan olahraga dunia termasuk IOC (Komite Olimpiade Internasional) untuk menempatkan politik di luar olahraga.

Melarang Rusia dan atletnya untuk berkompetisi adalah solusi yang tidak adil dan bertentangan dengan prinsip yang diajarkan olahraga, yakni persatuan dan perdamaian. 

"Siapa lagi kalau bukan kita olahragawan yang akan membantu merekatkan bangsa-bangsa di masa mendatang?" heran pria berusia 28 tahun itu.

Curahan hati Kvyat mendatangkan keharuan, terlebih kepada mereka yang sampai saat ini percaya bahwa olahraga adalah saran perekat dan pemersatu keragaman berbagai bangsa di dunia.

Tapi, faktanya, tetap saja masih sulit dipisahkan dengan urusan politik. (rnp) 

 

 

 

 

 

TERKINI
3.000 Lebih Konsumen Motor Honda Memilih Jadi Member Honda VIP Card Platinum Plus Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta