Kamis, 03/03/2022 19:30 WIB
mobilinanews (Inggris) - Baru saja Red Bull Racing dan Max Verstappen perpanjang kontrak jangka panjang hingga akhir 2028. Nilainya 241 juta Euro atau sekitar Rp 4 Triliun.
Itu lonjakan luar biasa, dua kali lipat dari nilai kontrak saat ini yang berkisar 24 juta Euro per musim. Kontrak lama ini akan berakhir pada 2023. Untuk musim 2024 hingga 2028, juara dunia F1 2021 itu akan menerima 48,2 juta Euro per tahun.
Dikutip dari the independent.com, itu sama dengan nilai kontrak Hamilton ((Mercedes) sebesar 96,5 juta Euro untuk durasi 2022 hingga 2023.
Penghasilan Verstappen tentu akan bertambah dengan bonus, penampilan promosi dan personal sponsor yang besarnya bisa sama dengan nilai kontraknya. Menjadikannya sebagai pembalap termahal sedunia bersama Hamilton.
Kualitas dan Penjualan Ngejreng, GAC Aion Jadi Mobil Listrik Terbaik di Dunia
Tips Membeli Mobil Matic Bekas dengan Cerdas untuk Kebutuhan Mobilitas Sehari-hari
OnePrix 2024 Palopo : Andi Gilang Main di Home Race, Digadang Berjaya Di Tanah Kelahiran Bulukumba Sulawesi Selatan
"Saya benar-benar senang menjadi bagian Red Bull Racing Team, makanya sangat mudah mengambil keputusan kontrak hingga 2028," kata Verstappen yang sejak meraih gelar tahun lalu memang menegaskan keinginan untuk bertahan selamanya di Red Bull.
"Saya menyayangi tim ini. Sejak bergabung pada 2016, tujuan kami adalah memenangkan kejuaraan dunia. Tahun lalu sudah kami raih. Sekarang tugas kami adalah mempertahankan #1 selama mungkin," imbuh pembalap peranakan Belanda-Belgia itu yang pada musim 2022 ini kembali menghidupkan plat nomor 1 di grid F1, nomor para juara yang sudah tak kelihatan sejak 2015.
Mengikat Verstappen hingga 2028 tentu karena Red Bull juga punya rencana strategis jangka panjang. Sepeninggal Honda sebagai pemasok mesin akhir tahun lalu, tim Austria yang bermarkas di Inggris itu kini tengah membangun Red Bull Powertrain dengan melanjutkan fasilitas proyek Honda F1 di Inggris.
Dengan bantuan konsultasi Honda, Red Bull akan membangun mesin pacuan mereka sendiri. Terlebih untuk menyesuaikan regulasi mesin baru F1 pada 2026.
"Fokus kami memang mempertahankan gelar Max. Dan, untuk jangka panjang, kami ingin memiliki pembalap kelas dunia saat kami punya mesin baru nantinya," kata Team Principal Red Bull Christian Horner. (rnp)