F1 2022: Amerika Di Balik Kasus Pemecatan Nikita Mazepin, FIA Tak Berdaya

Minggu, 06/03/2022 01:43 WIB

mobilinanews (Rusia) - Satu-satunya pembalap Rusia di kancah balap F1, Nikita Mazepin, yang sejak awal invasi negerinya ke Ukraina sangat berharap agar urusan politik tak terbawa ke ajang olahraga F1.

Hal sama diapungkan eks pembalap F1 asal Rusia Daniil Kvyat. Apalagi, kata Kvyat, olahraga selama ini justru menjadi ajang pemersatu bangsa dengan keragaman di dalamnya. 

Tapi, imbauan mereka sama sekali tak mempan. Pemecatan Mazepin oleh tim Haas lebih terasa sebagai akibat campur tangan Amerika Serikat ketimbang konflik Rusia-Ukraina. Pasalnya, Haas adalah milik dan tim yang bermarkas di AS.

Penghentian kerjasama dengan Uralkali (perusahaan Rusia milik keluarga Mazepin) dan akhirnya juga pemecatan Mazepin dari tim, diduga bagian dari dukungan tim tehadap kebijakan negaranya bersama sekutu yang mengembargo kepentingan Rusia di banyak bidang.

Kesan ini tergambar dari sikap Haas yang mengabaikan FIA yang membolehkan Mazepin dan memilih mengenakan sanksi dengan bersih-bersih unsur Rusia di dalam timnya.

Sebelum dipecat Haas, FIA di bawah kepemimpinan Presiden Mohammed Ben Sulayem sudah mengizinkan Mazepin terus balapan di F1 dengan syarat tak menggunakan nama negara dan bendera Rusia. Juga tak mengenakan simbol warna atau singkatan yang merujuk kepada Rusia.

Namun, Haas mengabaikan jalan tengah yang dibuat FIA dan memecat Mazepin secara sepihak. Setidaknya begitulah anggapan Mazepin. Pembalap 22 tahun alumnus F2 ini pun curhat lewat media sosial twitter.

"Saya memahami situasi yang sulit saat ini. Saya menghormati keputusan FIA dan tunduk pada persyaratannya. Tapi, itu diabaikan dan kemudian muncul proses dan langkah sepihak. Saya sangat kecewa mendengar kontrak saya telah dihentikan," kata putra konglomerat Rusia, Dmitry Mazepin yang dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan invasi ke Ukraina, yang bersinggungan dengan kepentingan Amerika dan kini juga mempengaruhi kebijakan Haas atas pembalapnya.

"Kepada mereka yang telah mencoba untuk memahami, saya berterima kasih tak terhingga. Saya menghargai waktu saya di F1 dan berharap kita semua bisa bersatu kembali pada waktu yang lebih baik. Saya akan lebih banyak punya waktu mengatakan hal lebih banyak lagi dalam beberapa hari mendatang," imbuh Mazepin yang masuk F1 sejak awal tahun 2021.

Keputusan Haas yang diklaim sepihak oleh Mazepin sejauh ini diakui Team Principal Guenther Steiner sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.

Ia sama sekali tak menyinggung apakah kebijakan itu dari team owner Gene Haas atau tekanan tersendiri dari negaranya yang menentang aksi Rusia.

Yang jelas, sebagaimana ulasan para pengamat politik, konflik kedua negara yang tadinya bersatu itu tak lepas dari kepentingan Amerika. 

Haas sebagai tim yang mewakili Amerika tentu sah memiliki pandangan dan kebijakan sendiri.

Sayangnya, FIA sebagai penguasa F1 tak berkutik dan benar-benar diabaikan anggotanya dalam kasus ini. (rnp)

TERKINI
BYD Seal 06 DM-i, Mobil dengan Teknologi Hybrid Terbaru, Memiliki Fitur Canggih PO TAM Tambah 10 Unit Bus Mercedes-Benz OH 1626L Euro 4 Untuk Mendukung Bisnis! Perluas Ekspansi Pasar, Goodyear Kini Punya Toko Online di e-Commerce April 2024, Chery OMODA E5 Terjual 506 Unit di Indonesia!