Kamis, 17/03/2022 02:31 WIB
mobilinanews (Bogor) - Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia, Demas Agil memberikan komentarnya terkait persaingan seru yang terjadi pada kelas ITCR Max 2022, kelas yang diikutinya di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Ahad (13/3/2022).
Menurut Demas, ketatnya persaingan antar pembalap itu bisa dilihat dari sesi QTT, Superpole hingga Race.
"Seru bamget, waktunya tipis-tipis sekarang. Iya kalau 3 sesi bisa begitu terus sih stres juga," ujar Demas Agil kepada mobilinanews.
Di sesi QTT hari Sabtu siang, Zharfan Rahmadi (DMO Garage) menjadi yang tercepat dengan keunggulan margin waktu yang sangat tipis. Demas Agil di posisi kedua.
Juara Kelas Man`s Solo, Anjasara Wahyu Peslalom Toyota Gazoo Racing Indonesia Kibarkan "Merah Putih" di TIGP 2024 Taiwan
TB Adhi, Perally dan Offroader Andalan Toyota Gazoo Racing Indonesia Siap Berlaga di Baja Rally Meksiko 2024
Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia Jordan Johan, Sebarkan Spirit of Motorsport Kepada Komunitas GR Enthusiast
Namun di Sesi Superpole, ganti Demas Agil pukul Zharfan juga dengan waktu yang ketat. Oya, tanpa kehadiran pembalap Honda Racing Indonesia, persaingan tetap membara di ITCR Max.
Pasalnya, bercokol nama-nama paten seperti Demas Agil, Zharfan Rahmadi, Benny Santoso, Avan Abdullah, Ichan, Dypo Fitra serta Abraham Franklin.
"Tetap ketat persaingannya. Saya memandang semua pembalap sama, dan mereka yang kemarin balapan ITCR Max adalah Sebastian Vettel. Kita tidak bisa melihat orang lebih kecil dari kita atau under estimate karena mereka bukan pabrikan. Jadi kita harus pukul rata semua orang punya kapabilitas yang sama," terang Demas.
Demas Agil yang belum lama mengakhiri mass lajangnya dengan menikahi gadis kesayangannya itu menegaskan siapa pun yang akan menjadi kompetitornya di lintasan, baik itu pembalap pabrikan atau privateer akan tetap sama penyikapannya.
"Kita selalu siap berhadapan dengan siapapun. Kelas ini sudah dibuat sedemikian rupa, supaya lebih adil untuk semua. Kalau enggak ada pabrikan, itu kan pilihan dan sekarang wadahnya tetap ada, mereka yang privateer ikut terus. Tiba-tiba tim pabrikan menghilang, kita tetap stay," tambah Demas.
Menurutnya, salah satu hal yang membuat pertarungan menjadi lebih kompetitif pada putaran pertama ini karena adanya perubahan regulasi salah satunya penggunaan bahan bakar dengan Ron98, membuat persaingan lebih baik dari sebelumnya.
"Dengan adanya regulasi baru, ya ini membuktikan siapapun bisa menjadi juara dengan bersaing secara sehat di lintasan balap," tegas Demas Agil putra dari mantan peslalom kawakan, Agus Djohansyah ini. (sya, bs)