MotoGP 2022 Indonesia: Mario Aji Lampaui Rekor Doni Tata dan Rafid Topan, Mohon Aset Bangsa Ini Tak Diganggu

Minggu, 20/03/2022 15:16 WIB

mobilinanews (Lombok) - Indonesia dan bahkan fans balap dunia tetap bangga pada Mario Aji, rider masa depan Indonesia di ajang Grand Prix.

Pembalap 18 tahun itu membuat 2 rekor dalam 2 hari di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, menjadikannya pembalap terbaik Indonesia di ajang GP.

Sebelum ini, hanya dua pembalap sebelum Aji yang tampil regular di ajang Grand Prix. Pertama Doni Tata Pradita kelas GP250 musim 2008 dan kelas Moto2 tahun 2013. Satunya lagi Rafid Topan Sucipto pada Moto2 2013.

Prestasi terbaik diraih Doni pada GP China 2008 dengan finish P15, sekaligus rekor poin perdana Indonesia di event FIM Motorcycle World Championship. P15 berikutnya ia gaet di GP Australia 2013. Sedangkan Topan dalam semusim tampil pada 2013 tak sekali pun finish di zona poin (15 Besar).

Torehan kedua rider itu kini dilampaui Aji dengan 2 rekor sekaligus dalam 2 hari dan 2 kali penampilannya di kelas Moto3 2022.

Setelah menggaet posisi start front row (baris depan) di Moto3 GP Indonesia yang kali pertama buat rider Indonesia, pada raceday Minggu (20 Maret 2022) ia meraih 2 poin setelah finish P14. Itu poin terbesar yang diraih Indonesia di ajang balap paling semarak sedunia itu.

Sebelumnya ada beberapa pembalap Indonesia yang tampil di ajang Moto3 atau Moto2 lewat jatah wild card. Yang pertma Ahmad Jayadi dan Petrus Kanisius di GP Inonesia perdana di Sirkuit Sentul pada  1996.

Torehan Super Aji, begitu laman resmi MotoGP.com menjulukinya, jelas menunjukkan potensi besarnya.

Potensi yang sudah dilihat Astra Honda Motor sejak usianya 12 tahun dan mengirimnya belajar berkompetisi di Eropa sebelum naik ke Moto3 2022 lewat Honda Team Asia, tim yang berada di bawah kendali langsung pabrikan Honda.

Aji sendiri sudah jadi perhatian komunitas balap motor Asia kala pertama kali berkompetisi di serial Asia talent Cup 2018 kala umurnya 15 tahun.

Ia raih kemenangan pertamanya di Sirkuit Sepang secara  fantastis saat menyalip lawannya di tikungan terakhir.

Sejak itu pula Aji jadi sorotan para talent scouter Dorna Sports karena serial Asia talent Cup juga diselenggarakan oleh Dorna sebagai ajang pengembangan pembalap Asia dengan tujuan akhir ke MotoGP.

Hari ini Aji menorehkan rekor 2  poin di GP Indonesia. Meski start dari zona 3 Besar di depan, itu adalah hasil maksimal yang bisa dilakukan.

Wajar kalu Aji tempak seperri sedikit nervous di garis start. Status sebagai local hero, bertarung di depan fans Indonesia yang luar biasa berikut sejumlah harapan tercurah kepadanya jelas bukan hal mudah untuk dikontrol remaja 18 tahun itu.

Dengan pengalaman sebagai pembalap ruki yang baru tampil di dua seri lomba.

Wajar kalau kemudin ia sedikit telat bereaksi saat start  dan langsung turun ke posisi 7 di awal lap pembuka dan seterusnya turun dan turun ke posisi 19 dan jelang akhir lomba naik lagi ke P18.

Bahwa ia kemudian finish P14 akibat 4 pembalap di depannya terjatuh, itu sama sekali tak mengurangi kebanggaan Indonesia untuk Aji. Bukankah itu hal biasa di arena balap, termasuk F1 dan MotoGP!

Aji memang bukan juara di GP Indonesia, tetapi ia tetaplah kampiun buat Indonesia. ia dieulukan saat `victory lap` dengan Merah Putih seusai balap mengitari Sirkuit Mandalika.

Di ajang medsos, Aji juga disambut antusias diiringi doa untuk lebih eren di masa berikutnya, bukan hanya dari netijen Negara#62, tetapi juga oleh sejumlah fans dari mancanegara.

Kini Aji sudah mempertegas potensi yang ia miliki dan tengah berproses menuju MotoGP yang ia impikan, yang diproyeksikan ia capai pada 4 atau 5 tahun ke depan.

Yang juga diimpikan Indonesia, diiinginkan tim Honda Team Asia, dan juga diharapkan Opa Carmelo Ezpeleta selaku owner dan CEO Dorna Sports yang memegang hak komersial MotoGP.

Aji adalah aset pabrikan sepeda motor dan Dirna tak lain karena peran Indonesia sebagai negara besar dengan populasi sepeda motor dan fans MotoGP yang juga terbesar.

Karena itu Ezpeleta, dan kini putranya - Carlos Ezpeleta - selalu bersemangat bicara GP Indonesia dan rider Indonesia. 

Mulai sekarang biarkanlah Aji berproses bersama timnya, bersama Dorna Sports, untuk pengembangan lebih jauh ke depan.

Dengan pengalaman dan pengembangan motor yang makin mumpuni, Aji adalah aset masa depan tak hanya buat Indoneia tapi banyak pihak berkepentingan dengan pasar Indonesia.

Dan, berkaca pada pengalaman Doni dan Topan, semoga tak ada lagi tokoh-tokoh tertentu yang mencuri panggung atas nama aset bangsa yang justru bisa merecoki perkembangan Aji ke depan.

Mari serahkan saja kepada Honda Team Asia karena mereka yang lebih paham apa yang Aji butuhkan untuk berkembang lebih tinggi. (rnp)

 

TERKINI
Tips Merawat Sistem Rem untuk Meningkatkan Keselamatan dan Daya Tahan Mobil Anda Honda Jazz RS CVT, Solusi Mobil Hatchback Terbaik dengan Kinerja Tangguh Tanpa Meninggalkan Gaya Soal Insentif Mobil Hybrid, Jokowi Mengaku Masih Melakukan Kajian Mendalam Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia