Minggu, 10/04/2022 01:28 WIB
mobilinanews (Australia) - Michael Masi yang kontroversial sudah dipecat FIA sebagai Race Director F1. Gantinya Niels Wittich, yang ternyata tak kalah kontroversial.
Bedanya, kontroversi yang dibawa Wittich terbilang konyol dan jadi ejekan pembalap. Atas nama safety ia mempermasalahkan pakaian dalam pembalap yang terbuat dari bahan tak tahan api. Dan ia mengharuskan pembalap gunakan pakaian dalam yang tahan api.
Saat lain ia juga mempermasalahkan pembalap yang gunakan perhiasan saat balapan yang langsung ditanggapi sinis Lewis Hamilton yang memang suka pakai perhiasan.
Soal pakaian dalam, masalahnya apakah FIA akan memeriksa pakaian dalam pembalap di setiap jelang race? Satu hal yang menurut pembalap kurang kerjaan.
Sukses Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia, Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions
Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
Pembalap tim AlphaTauri Pierre Gasly terbilang paling keras mengejek pemeriksaan pakaian dalam itu.
"Jika FIA ingin memeriksa sampai dalam, bahkan pantatku, jangan ragu. Silakan saja. Aku tak akan menyembunyikan apa pun. Bahkan mau periksa penisku, semuanya, tak apa jika itu membuat mereka bahagia," tegas pembalap Prancis itu.
Komentar sinis lainnya datang dari pembalap tuan rumah Australia, Daniel Ricciardo. Joki tim McLaren itu mengaku terkejut dan terheran-heran karena kini seorang Race Director F1 mengurusi pakaian dalam.
"Ini pertama kali saya mendengar pakaian dalam tahan api," katanya.
Ia dan beberapa pembalap lain selama ini menggunakan pakaian dalam yang tipis dan ketat sebelum menggunakan racing suit masing-masing yang tahan api.
"Ya, kami menggunakan legging jika Anda ingin menyebutnya begitu. Tapi, yang tahan api baru kali ini saya dengar. Jika itu memang membuat lebih aman tentu kami akan mendukung. Namun saya tak berpikir kalau mereka yang akan memproduksinya."
Tanggapan sinis juga disampaikan petinggi tim seperti Team Principal Red Bull Racing Christian Horner.
"Kami tentu tak harus memeriksa pakaian dalam seperti apa yang dipakai pembalap kami," komentarnya. (rnp)