F1 2022: Red Bull Siapkan Skenario Pendamping Verstappen Musim Depan, Tapi Semua Bergantung Sergio Perez

Selasa, 10/05/2022 13:45 WIB

mobilinanews (AS) - Di tengah isu seputar masa depannya di tim Red Bull Racing, Sergio Perez ingin segera mendapat kepastian dari petinggi tim. Ia perlu kepastian lebih awal soal kursinya pada musim 2023 demi kebaikan dirinya maupun tim.

Itu diungkap Perez usai GP Miami di Florida, AS, di mana ia finish P4 di tengah sorak-sorai pendukungnya yang berdatangan dari Meksiko maupun warga negeri itu yang bermukim di AS.

Perez pun beberapa kali menjadi pusat perhatian di dalam trek berkat manuver ciamik dalam persaingan berebut podium melawan Carlos Sainz (Ferrari). 

"Ketika waktunya tiba, terlebih sebagai pengemudi, Anda benar-benar perlu stabiltas dan kesinambungan dengan tim Anda. Itu baik bagi kedua pihak," ucap Perez yang dengan terus terang bilang ingin terus berada di skuad Red Bull sebagai pendamping pembalap utama Max Verstappen.

Sejak didapuk pada awal musim 2021 lalu, Red Bull memang tak ingin memberikan kontrak permanen lebih dari setahun buat Perez. Kontraknya diperpanjang setahun demi setahun, yang artinya siap didepak pada akhir tahun jika performa tak memadai.

Model kemitraan seperti ini terjadi pada Valtteri Bottas pada musim 2017 hingga 2021 untuk membantu Lewis Hamilton menjadi juara dunia.

Apakah ia masih akan bertahan pada musim 2023, bergantung pada performanya hingga pertengahan musim 2022. Selain hasil finish dan poin di klasemen, peran Perez sebagai `pelindung` Verstappen harus kelihatan signifikan karena untuk itulah ia dikontrak.

Ia harus terlihat mampu mengganjal Charles Leclerc untuk kepentingan Verstappen di kejuaraan dunia. Jika tidak, berarti misi gagal dan selesai.

Batas waktu hingga pertengahan musim itu ditegaskan Penasehat Senior Red Bull Racing Helmut Marko, tangan kanan team owner Dietrich Mateschitz yang sangat berkuasa dalam tim.

Tentu saja ia sudah persiapkan skenario sendiri, terutama menyangkut pembalap Prancis Pierre Gasly yang notabene binaan Marko sejak level yunior.

Gasly, 26 tahun, saat ini berada di tim `satelit` AlphaTauri dengan durasi kontrak hingga akhir 2023.

Pada musim 2020 dan 2021, Gasly tampil sangar di level tengah kompetisi dengan hasil akhir posisi 10 dan 9 klasemen kejuaraan dengan raihan beberapa podium, termasuk kemenangan di GP Italia 2020.

Pada musim 2019, Gasly sempat jadi pendamping Verstappen di tim utama dalam 12 race awal. Hasilnya, 9 kali finish di zona poin.

Sayangnya, untuk pertimbangan startegi internal, Gasly dikembalikan ke tim AlphaTauri (saat itu masih bernama tim Red Bull Toro Rosso). Driver binaan Marko lainnya, Alex Albon, naik jadi pendamping Verstappen sampai kemudian Perez gantikan Albon di awa musim 2021.

Sebuah pergantian yang kabarnya tak sepenuhnya diinginkan Marko. Ia lebih suka pendamping Verstappen datang dari internal Red Bull. Namun ia mengalah pada kehendak Team Principal Red Bull Christian Horner yang ingin jalur instant dengan mendapuk Perez yang lebih berpengalaman.

"Pada sekitar tengah musim nanti kami akan tetapkan siapa pendamping Max tahun depan. Pierre (Gasly) masih terikat kontrak hingga 2023, jadi waktunya masih tersedia," ucap Marko tanpa menyinggung performa Perez sejauh ini.

"Seperti biasanya, semua tergantung pada performa masing-masing pembalap calon pendamping Max," lanjutnya.

Satu kandidat lain yang masuk radar Marko adalah Albon, pembalap keturunan Thailand - Inggris yang juga kesayangan Marko. Albon saat ini masih dalam keluarga Red Bull meski balapan untuk tim Wiliams pada musim 2022. 

Isu lain yang membuat Perez merasa terancam adalah pertemuan Horner dengan Flavio Briatore  (manajer Fernando Alonso) di sela-sela GP Miami lalu.

Media dan pengamat berspekulasi kalau pertemuan tak biasa itu terkait dengan kemungkinan Alonso mendampingi Verstappen untuk musim depan. Horner langsung membantahnya.

Tapi, semua tahu, ia lebih suka pendamping Verstappen adalah pembalap berpengalaman dan masih tampil oke di lintasan, ketimbang driver muda macam keinginan Marko. Dan, di sisi lain ia bilang ingin pertahankan Perez untuk tahun ke-3 bersama tim.

Kedua petinggi tim Red Bull itu sepertinya punya ancang-ancang skenario masing-masing seperti saat Perez hendak gabung di awal tahun lalu. Yang mana bakal terpakai buat musim 2023 kini sangat bergantung pada performa Perez dalam 4 bulan ke depan.

Hanya ia yang bisa menolong dirinya bertahan di Red Bull. Dan, itu bergantung seberapa besar kontribusinya untuk tim, terutama dalam hal memberikan bala bantuan untuk permudah laju Verstappen di kejuaraan dunia 2022.

Jika ia gagal setidaknya sudah ada 3 nama yang disebut-sebut siap jadi pengganti. (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
Sukses Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia, Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok