Minggu, 29/05/2022 21:01 WIB
mobilinanews (Italia) - Desmosedici GP21/22 di tangan Francesco 'Pecco' Bagnaia tampak semakin garang. Dari 8 joki Ducati di grid MotoGP, Pecco kini punya warna tersendiri.
Ia tak terlalu peduli dengan top speed seperti umumnya pembalap Ducati, tapi lebih memilih kinerja motor di area tikungan. Mulai saat titik pengereman, di dalam dan saat keluar tikungan.
Ia kini sudah bisa lakukan pengereman lebih dalam dengan stabilitas motor terkendali meski dalam beberapa kesempatan roda belakangnya lari-larian ke luar jalur racing line.
Itu yang membuat Pecco bisa melibas 5 joki pembesut Ducati lain yang mengalahkannya di sesi kualifikasi. Dengan mudah ia lewati mereka menuju finish sebagai juara.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Dan, faktor itu pula yang membuat juara dunia bertahan Fabio Quartararo (Yamaha) hanya bisa menguntitnya di urutan kedua, tanpa bisa memberi tekanan berarti.
Start dari grid 5, Pecco sukses menjuarai GP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (29-5-2022). Sukses perdananya menang di sirkuit kebanggaan Italia itu. Selebrasinya memang tak seheboh sang guru, Valentino Rossi, yang selalu membuat sekeliling Mugello bergemuruh dengan nuansa kuning.
"Ini kemenangan luar biasa. Di Mugello, di depan tifosi yang selalu bergairah. Kemenangan paling mengesankan," kata Pecco yang kali ini harus berbagi dukungan tifosi dengan local hero lainnya, terutama Enea Bastianini (Gresini Ducati) dan juga pendukung pabrikan Italia lainnya, Aprilia.
Kini dengan performa motor yang menurutnya sudah mendekati konsep yang ia harapkan, Pecco mulai merapat ke papan atas klasemen sementara.
Peluangnya tarung dalam perebutan gelar 2022 tetap terbuka. Menangguk 25 poin di Mugello, ia kini berada di P4 klasemen dengan total poin 81. Naik tiga posisi dari sebelumnya di urutan 7.
Quartararo dan Aleix Espargaro (Aprilia) masih bertahan di P1 dan 2 dengan masing-masing poin 122 dan 114. Tempat ketiga masih milik Bastianini (94 poin) yang di Mugello ini alami crash dan pulang tanpa poin.
Bagi Quartararo, finish P2 sangat disyukuri meski gagal meraih juara seperti seri Mugello tahun lalu. Ia puas tak lain karena M1-nya jauh membaik dibandungkan seri Prancis lalu. Ia sudah punya akselerasi sehingga mampu melewati pembalap dari urutan 6 dengan finish podium.
Yang juga menarik adalah konsistensi yang diperlihatkan Aleix. Ini podium kali ke-4 berturut sejak GP Portugal, Spanyol, Prancis dan kini di Italia.
"Tentu podium di sini sangat penting sebagai home race Aprilia," katanya.
Satu hal yang membuatnya gregetan dan kecewa adalah ketidakmampuannya menyalip Quartararo untuk kepentingan poin di klasemen. (rnp)