Rabu, 22/06/2022 22:37 WIB
mobilinanews (Kenya) - Seperti di masa lalu, sangat sulit memprediksi pemenang Rally Safari, Kenya, satu-satunya seri WRC di tanah Afrika. Terlebih jika benar hujan seperti prediksi pada akhir pekan ini.
Persaingan pekan ini tak hanya antara tim Toyota Gazoo Racing dan Hyundai Motorsport, tapi juga Ford untuk berebut kemenangan. Pasalnya, kali ini M-Sport Ford kembali menurunkan pereli legendaris Sebastien Loeb yang di Monte Carlo lalu sudah membawa kemenangan prestisius buat Ford Puma.
Juara dunia WRC 9 kali itu menarik perhatian karena untuk ketiga kalinya musim ini akan tarung ulang dengan legenda WRC lainnya sesama Prancis, Sebastien Ogier (Toyota) dengan 8 gelar dunia.
Apakah duo legenda itu akan merajai reli dengan 19 Special Stage pada 23 hingga 26 Juni 2022 ini? Hanya waktu yang akan menjawab.
Sukses Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia, Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions
Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
Yang jelas 3 pabrikan sudah membuka sesi shakedown pada Rabu (22/6) dengan posisi 3 Besar. Pada sesi ini pereli muda Kalle Rovanpera (Finlandia/Toyota) tampil tercepat dengan keunggulan 0,5 detik atas Thierry Neuville (Belgia/Hyundai) plus Loeb di posisi 3 dengan gap 1,3 detik.
Meski berada di posisi 4 dengan catatan waktu sama dengan Loeb, potensi Ott Tanak (Estonia/Hyundai) jelas tak bisa diabaikan. Ia sedang on fire berkat kemenangan di Rally Sardegna, Italia, yang berlangsung di trek gravel. Trek gravel berikutnya di Safari jelas sangat menantang.
Potensi juara juga dimiliki Ogier dan Elfyn Evans (Inggris/Toyota) meski keduanya pada P5 dan 7 di sesi pemanasan hari ini.
Ogier yang tahun lalu menjuarai seri Safari mengaku kondisi lintasan tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
"Lebih sulit dari tahun lalu tapi saya coba lakukan yang terbaik," kata Ogier yang seperti Loeb bukanlah kontestan regular WRC tahun ini tapi hanya tarung di beberapa seri.
Hal sama diungkap Loeb yang terakhir berlomba di Safari pada 2002.
"Saya tak tahu berharap apa jika hujan datang. Tanahnya lunak dan pasti akan sulit dilewati, tapi saya kira akan menarik buat semua peserta," katanya.
Yang tak kalah menarik adalah Rovanpera yang memimpin klasemen kejuaraan dunia dengan total poin 120. Unggul jauh dari duet Hyundai Neuville dan Tanak, masing-masing dengan poin 65 dan 62. Apakah Rovanpera bermain menyerang seperti nalurinya atau main bertahan untuk memenej poin semata seperti di Sardegna?
Belum ada yang mudah diduga sebelum pertarungan sesungguhnya pada SS1, Kamis (23/6). Yang jelas, kehadiran Loeb di skuad Ford tentu tak bisa diabaikan para joki Toyota dan Hyundai. (rnp)