Donny Moenek: Pencinta Mobil Klasik Amerika Doyan Bangun Mobil Rongsok Digosok Jadi Berlian

Selasa, 05/07/2022 09:05 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Semangat untuk tetap menjaga warisan otomotif Indonesia dalam diri Reydonnyzar Moenek tak pernah padam. Sejak kecil kecintaannya pada mobil, telah mengakar kuat dalam dirinya. Ini membentuk kecintaan dan passionnya terhadap dunia otomotif hingga saat ini.

Donny kecil telah punya bakat mengoprek mobil. Satu jari tangannya bengkok, ketiban bobot mobil yang sedang didongkrak saat ikut memperbaiki mobil. Ia merekam baik kecintaan sang ayah pada mobil sebagai bentuk "tribute and memory to my father", yang diwirisinya dan keluarga lewat mobil-mobil klasik peninggalan orang tua beliau.

Lahir sebagai anak Menteng, Donny memang akrab dengan mobil-mobil klasik. Meskipun demikian, ia memilih jalan sunyi dalam membangun, menjaga dan melestarikan mobil-mobil tersebut dari berbagai generasi yang pernah ada di jalan-jalan kota di Indonesia.

Reydonnyzar Moenek mengaku ia pecinta the All General Motors (GM). Hal itu dibuktikannya dengan menyimpan ragam unit mobil GM klasik dan antik yang masih terawat baik hingga saat ini. Ketertarikan dan kecintaannya terhadap General Motors, membawanya pada pencarian unit hingga usaha membangun unit mobil GM dari rongsok hingga menjadi mobil yang memikat mata.

Apalagi saat ini mobil-mobil klasik sudah jarang muncul dan terlihat, bahkan di arena pameran. Hal ini yang mendorongnya untuk tetap setia merawat dan menjaga heritage yang hadir melalui mobil-mobil klasik yang beken di zamannya.

"Kalau saya klasifikasinya adalah pecinta mobil klasik, khususnya All General Motors. Saya bukan builder, tetapi kesenangan saya adalah membangun mobil dari rongsok tidak berbentuk, dari printilan kecil hingga purna dan itu bisa jadi. Itu adalah tantangan dan kepuasan tersendiri bagi saya," ungkap pria yang akrab disapa Pak Donny pada mobilinanews di area Parjo, Minggu (3/7/2022).

Kecintaan Donny pada mobil klasik asal Amerika itu, membuatnya enteng menyebut berbagai merk yang berpayung pada GM yang tersebar di berbagai negara seperti Amerika dengan Chevrolet, Kanada dengan Pontiac, Jerman dengan Opel, Inggris dengan Vauxhall dan Australia dengan Holdennya.

gagaMobil klasik hasil kerja Donny  Moenek sebagai warisan otomotif Indonesia

Tak hanya itu, Donny juga pecinta DPCC yakni Dodge, Plymouth, Chrysler dan De Soto, serta sejumlah merk mobil Eropa dan Jepang lainnya yang kini menjadi collector item. Sebagai pecinta "penggila" otomotif ia juga melestarikan motor-motor tua dan klasik.

"Saya penggemar The All GM. Kalau GM-nya Amerika itu Chevrolet, kalau GM-nya Kanada itu Pontiac, GM Jerman itu Opel, GM-nya Inggris Vauxhall dan GM-nya Australia itu Holden. Nah saya penggemar dan pecinta All GM, termasuk juga (DPCD) Dodge, Plymouth, Chrysler dan De Soto. Juga mobil merk Eropa dan Jepang yang kini menjadi rear dan collectible item, termasuk beberapa motor tua dan klasik," lanjut pria yang berkecimpung di pemerintahan dan lama menjadi Staf pengajar, konsultan keuangan dan manejemen di Indonesia.

Baginya membangun mobil yang tak berbentuk adalah challenge yang berakhir pada kepuasan batin karena menyentuh "kegilaan", kesabaran dan passion dalam meracik dan menghasilkan sebuah mobil orisinil yang tak ternilai harganya.

"Jadi kita buat mobil balik lagi jadi original, dari yang tidak berbentuk sama sekali. Nggak ada emblem, nggak ada jok dan engine itu nggak ada. Itu yang saya bangun sampai jadi. Menariknya itu tantangannya. Jadi satu kendaraan bisa kita kerjakan setahun atau dua tahun. Tapi itu sampai betul-betul purna dan final," tutur adik kandung dari Lola Moenek, Direktur Niaga Sirkuit Sentul ini.

Keinginannya mendapatkan dan membangun mobil serupa aslinya, membuat Donny banyak melakukan perjalanan hunting ke berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri. Ia banyak mengunjungi toko-toko onderdil tua, orang-orang tua pecinta mobil antik hingga pasar loak di berbagai daerah bahkan sampai Papua, untuk mendapatkan spareparts dan printilan orisinil yang bisa mendukung kerjanya membangun mobil klasik.

"Jadi saya bisa jalan kesana kemari. Berangkat ke Bangka Belitung, Padang, Medan, Magelang, Malang, Surabaya, Tulung Agung, Jogja, Semarang, Papua hingga luar negeri seperti Meksiko dan Kolombia. Rata-rata saya kunjungi toko-toko onderdil tua, dan pasar loak untuk mendapatkan printilan dan mohon maaf, kadang-kadang, itu harus saya borong semua," ujarnya sambil tertawa

Berkat ketekunannya sejak lama Donny kini sudah memiliki berbagai mobil klasik Amerika dan mobil lain dari Eropa dan Jepang dan berbagai jenis motor tua, termasuk onderdil hingga spareparts mobil tua yang jarang didapatkan. Dengan apa yang dimiliki, Donny saat ini sementara membangun galeri yang nantinya akan menjadi tempat edukasi sejarah, entetaiment sekalgus nostalgia bagi mereka yang pernah bersentuhan dengan mobil klasik.

"Jadi saya lama kumpulin onderdil lama. Saya kumpulin semua, saya koleksiin semua. Jadi saya sementara membangun galeri, yang nantinya memiliki prinsip edukasinya, entertainmentnya dan bisa bermanfaat bagi film, iklan, konser, bagi berbagai kalangan dan insan otomotif," tuturnya

afaDonny Moenek bersama istri yang selalu mendukungnya dalam karir dan kecintaannya pada dunia otomotif

Mobil-mobil karya Donny bisa ditemukan di beberapa pameran. Hal ini tidak sekedar untuk pamer tetapi ingin memberikan gambaran bagaimana sejarah perjalanan otomotif dan upaya `gila` untuk menjaga, merawat bahkan membangunnya kembali, dari nol hingga purna dan layak jalan.

Ia biasa mendisplay mobilnya pada event-event tertentu seperti event otomotif di Sentul, pameran yang diselenggarakan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) dan beberapa event pameran lainnya. Pada kesempatan lain, mobil-mobil maupun motor tua yang dibanggunnya digunakan sebagai properti berbagai kebutuhan shooting film, iklan maupun konser.

Donny punya napas panjang untuk terus menjalankan kecintaannya, dengan terus aktif membangun mobil klasik, karena dukungan dari istri, anak dan keluarga besarnya. Ia punya target menyelesaikan dua mobil antik dalam setahun sebagai warisan untuk dunia otomotif Tanah Air.

Sebagai keluarga pecinta otomotif, anak pertamanya Reyvanza kini punya ketertarikan yang sama dengan sang ayah. Berkat kecintaan putranya pada dunia otomotif, Donny punya harapan besar putranya, yang kini melanjutkan studi di Belanda dapat meneruskan kiprahnya dalam menjaga dan merawat warisan mobil klasik sebagai kekayaan dunia otomotif Tanah Air.

Selain memberikan legasi pada apa yang dikerjakan dalam bentuk fisik mobil klasik, Donny juga memberikan spirit pada generasi muda tentang bagaimana menjaga apa yang disebut passion dan kecintaan yang akan menjadi kekuatan dalam membangun sesuatu.(elk)

 

TERKINI
Dukung Pelari Perempuan, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman Bareng Honda MotoGP Spanyol 2024 : Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez, Pembuktian Bersama Gresini Racing "Daihatsu Kumpul Sahabat" Berikan Apresiasi Erwan Erik, Setia Menggunakan Daihatsu Xenia Selama 12 Tahun