Memiliki Source Memadai, Ketum IMI Pusat Bamsoet Dorong BUMN Membangun Kendaraan Listrik

Kamis, 14/07/2022 01:03 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Potensi pasar kendaraan listrik yang semakin tinggi, harusnya mulai dimanfaatkan oleh Indonesia untuk ikut serta dalam pembangunan kendaraan listrik.

Apalagi beberapa Universitas sudah bisa membuat kendaraan listrik yang kerap dipajang diberbagai pameran.

Berkaitan dengan ini, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa membangun baterai dan kendaraan listrik secara mandiri.

"Kita harapkan BUMN-BUMN sudah berorientasi maju dengan membikin sebuah konsorsium untuk membangun tidak hanya baterai yang kita fokus hari ini, tapi juga membangun kendaraan listriknya, baik motor maupun mobil," kata pria yang akrab di sapa Bamsoet di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Hal ini bisa dilakukan lantaran sudah banyak teknologi yang bisa diadopsi dari brand-brand yang sudah memiliki basis teknologi yang kuat dalam membangun kendaraan listrik baik motor maupun mobil.

"Saya yakin dengan modal kuat yang ada di BUMN, kita tidak perlu lagi riset karena teknologinya sudah bisa diadopt dari mana-mana. Misalkan dari Tesla. Bahkan Cina sudah mengeluarkan banyak merk dengan harga yang sangat terjangkau. Kenapa kita tidak bisa," ujarnya.

Bamsoet menyebutkan sebenarnya pembuatan kendaraan listrik lebih sederhana dibandingkan kendaraan konvensional karena komponennya tidak terlalu banyak.

"Komponen kendaraan listrik itu lebih sederhana dibandingkan mobil konvesional. Kalau kendaraan konvensional, mungkin 8 ribu item. Kendaraan listrik jauh lebih sedikit, nggak terlalu besar. Hanya modal basicnya baterai selebihnya sama dengan konvensiaal seperti AC, rem, roda penggerak dinamo. Jadi sebenarnya lebih sederhana," ungkap Bamsoet.

Untuk itu, mereka terus berupaya mendorong pemerintah melalui BUMN agar turut memanfaatkan potensi yang besar di Indoensia untuk kendaraan listrk dan kemajuan industri otomotif ke depan.

"Yang kita mampu saat ini sudah bisa buat motor listrik karena sangat sederhana, CKDN-nya sudah bisa 65-an persen, kita hanya impor dinamo dan baterai. Kalau spion lampu jok, bodi udah bisa dibuat disini. Jadi yang belum bisa kita buat hanya dinamo dan baterai," jelasnya.

Sejauh ini, Indonesia dudah bisa membuat motor listrik. Ikatan Motor Indonesia misalnya, sudah punya motor Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) yang kandungan lokalnya mencapai 75 persen dan tinggal menunggu uji tipe dan selanjutnya bisa dijual untuk masyarakat.(elk)

TERKINI
Renault Alihkan Fokus Pengembangan Otonom ke Bus Tanpa Pengemudi Motor Sering Tersendat-sendat atau Brebet? Bisa Jadi 7 Hal Ini Penyebabnya, Buruan Cek! Suzuki Swift 2024, Kombinasi Sempurna Gaya, Kenyamanan dan Performa dengan Harga Terjangkau Chery Group Cetak Total Penjualan 182.049 Unit April 2024, Meningkat 43,7 Persen Dibanding Tahun Lalu