Ikuti Tren Internasional, Perusahaan Penerbangan Pelat Merah Garuda Lirik Mobil Listrik Jadi Pendorong Pesawat

Jum'at, 29/07/2022 03:08 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Direktur Utama Garuda Maintenance Facility (GMF) Andi Fahrurrozi menyampikan bahwa kendaraan listrik bisa digunakan di industri aviasi. Hal ini untuk mendukung isu lingkungan dan menekan emisi gas buang di dunia penerbangan.

Berbicara topik Electric Vehicle (EV) di dunia aviasi, bisa dikatkan dengan angkutan bagasi atau baggage car atau kendaraan untuk mendorong pesawat. Mereka juga ingin mengikuti tren dunia untuk menggoperasikan kendaraan berbasis listrik, di kedua bagian ini.

Tujuannya agar dapat menghemat bahan bakar dari operasional angkuatan barang dan kendaraan pendorong pesawat, sekaligus mengurangi CO2 dan mengurangi insiden. Mendukung kendaraan listrik, mereka ikut memfasilitasi penelitian dan riset universitas terkait kendaraan listrik.

“Pengembangan yang sedang kita lakukan bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) adalah push back tug,material handling serta automatic guided vehicle yang bekerja sama dengan kampus Universitas Bandar Lampung (UBL).” kata Andi dalam Seminar bertajuk "Peran Pemerintah dan BUMN dalam Mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)" di PEVS 2022.

Andi menegaskan harapannya agar Indonesia bisa menciptakan kendaraan elektrik untuk dunia aviasi karena pasalnya berbagai kendaraan listrik yang ada di dunia aviasi saat ini, masih didominasi impor.

Berkaitan dengan kolaborasi berbagai pihak untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia, Executive Vice President PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Hikmat Drajat, mrngungkapkan bahwa PLN sebagai penyedia pengecasan mobil listrik berkomitmen untuk meyediakan tempat pengecasan berupa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di tempat strategis yang punya kebutuhan.

“Kita sudah menyediakan charging station ada di 100 lebih SPBU. Disitu ada supply listrik untuk mobil, motor, dan lainnya. Untuk tahun 2022, PLN akan menambahkan pembangunan SPKLU PLN sebanyak lebih dari 110-unit EV Charger yang tersebar di seluruh Indonesia.” jelas Hikmat.

Pada kesempatan kali ini ia juga mengajak seluruh pihak untuk bergabung bersama PLN dalam Kemitraan Penyediaan SPKLU Investor-Owned Investor Operate (IO2) atau model franchising untuk mendukung pembangunan SPKLU di Indonesia.

Sejauh ini, PLN telah membangun SPKLU dengan fokus pada peta jalan Nasional. Tujuannya agar mereka yang mengakses jalan keluar kota dapat mengakses SPKLU untuk pengecasan mobil listrik.

Ekosistem pengembangan SPKLU di Indonesia saat ini telah disiapkan oleh PLN terbentang mulai dari Pulau Sumatera, Jawa hingga Bali.(elk)

TERKINI
Pelanggan Setia Castrol Dapat Hadiah Miliaran Dari Program Gaspol Castrol Tips Merawat Sistem Rem untuk Meningkatkan Keselamatan dan Daya Tahan Mobil Anda Honda Jazz RS CVT, Solusi Mobil Hatchback Terbaik dengan Kinerja Tangguh Tanpa Meninggalkan Gaya Soal Insentif Mobil Hybrid, Jokowi Mengaku Masih Melakukan Kajian Mendalam