Jelang Penutupan Pameran PEVS 2022, Hendra "KoHen" Noor Saleh Diserang Black Campaign Miliki Dosa Tak Termaafkan!

Minggu, 31/07/2022 15:08 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Jelang berakhirnya pameran kendaraan listrik PEVS (PERIKLINDO Electric Vehicle Show) 2022 di JI-Expo Kemayoran Jakarta, yang meraih sukses ganda, sekaligus menandai monumen penting gebrakan kendaraan listrik di Indonesia, tercium bau kurang sedap. 

Dari pantauan mobilinanews di arena Jiexpo, ada upaya mendiskreditkan pameran kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara itu. Beberapa anggota APM (Agen Pemegang Merek) dan pengurus Periklindo disusupi isu memecah-belah. Tujuannya tidak lain mendegradasi level kesuksesan PEVS 2022 yang begitu fenomenal. 

Salah satunya, disebut-sebut posisi Hendra "KoHen" Noor Saleh selaku Project Director PEVS 2022, yang  beberapa minggu menjelang hari H, tidak lagi menjabat Presiden Direktur Dyandra Promosindo. Diisukan karena melakukan dosa tidak termaafkan di perusahaan. Bola panas ini tak ayal sempat menarik perhatian dan bisik-bisik di kalangan elit APM dan pengurus Periklindo.

Hal lain yang tidak lazim. Muncul imbauan limitasi KoHen selaku nara sumber ke media. Dirinya pun terlihat membatasi diri saat membicarakan perkembangan PEVS dengan teman-teman media. 

"Saya mau sampaikan, meski saya sudah mundur dari Dyandra per 8 Juni lalu, tapi saya diminta membantu menyukseskan pameran PEVS 2022, dalam posisi Project Director. Yang meminta tidak hanya Presdir baru (Darwas Marpaung) yang menggantikan saya, bahkan Pak Moeldoko meminta langsung saya lanjutkan tugas sampai tuntas," ujar KoHen kepada mobilinanews ketika diminta konfirmasi. 

Dan, mantan wartawan ini merasa memiliki tanggung jawab menyukseskan gelaran pameran kendaraan listrik pertama bersama Dyandra itu, karena dia sudah ikut merintis sejak awal, termasuk mendatangkan partisipan PEVS 2022.

Kenapa kemudian mencuat black campaign di tengah berlangsungnya pelaksanaan PEVS 2022, apa tujuannya?

"Saya juga enggak tahu persis. Tapi pakai logika sederhana saja, jika kemarin-kemarin saya melakukan suatu kesalahan yang tidak termaafkan, mana mau Dyandra dan Periklindo meminta saya menjadi Project Director PEVS yang notabene penting untuk image Dyandra dan Periklindo, bukan?," ungkap KoHen.

KoHen menekankan proses keluarnya dari PT Dyandra Promosindo berlangsung dengan smooth dan dengan reputasi baik.

"Bukti otentik yang memiliki legal standing, yaitu diterimanya dengan baik laporan pertanggungjawaban dalam RUPS Dyandra Promosindo dan DBN (Dyandra Banaran Nusantara) pada 13 Mei 2022. Karenanya, semua direksi (termasuk KoHen) dibebaskan dari tanggung jawab (Acquit et de charge). Dyandra ini perusahaan publik (Tbk) lho. Dokumen resmi ini punya kekuatan hukum," dia mengingatkan. 

Lebih jauh, KoHen menyebut dalam proses penggantian dirinya, tak pernah sekalipun ada topik atau pembahasan atau konfirmasi adanya indikasi atau potensi penyalahgunaan kekuasaan (termasuk keuangan). Sehingga jika ada isu melakukan dosa tak termaafkan, jelas adalah hoax atau black campaign. "Ndak usah ditanggapi, Bro. Cukup kasih data aja," ujar KoHen singkat.

Namun setelah didesak lebih jauh, KoHen tidak menampik sering ada drama dan friksi saat ada eksekutif atau karyawan yang resign. Begitu pula yang terjadi pada unit bisnis yang melepaskan diri dari Dyandra. Hampir selalu diikuti pro-kontra opini di media dan industri MICE.

"Saya ingin mengubah tradisi kurang elok itu. Seberapa pun nyeseknya perlakuan elit perusahaan, saya bertekad ingin memberi contoh perpisahan itu bisa juga baik-baik saja dan tidak saling menyakiti," tutur koHen yang kini juga sudah menjadi CEO dan owner sebuah perusahaan bidang otomotif dan lifestyle. 

Kalkulasinya sederhana. "Jangan melihat kekurangan perusahaan hanya saat akhir. Saya sudah mengabdi 7,5 tahun, optimal berkarya dan memberi kontribusi laba perusahaan yang maksimal. Otomatis saya pun mendapatkan imbalan yang sepadan," imbuhnya.

KoHen mengajak melihat ke depan. "Tidak ada gunanya membahas yang sudah lewat. Dyandra sudah menjadi masa lalu saya. Mari menatap peluang baru, bersinergi dan berkolaborasi untuk segmen otomotif yang lebih luas," pungkas KoHen. (tim mobilinanews)
 

TERKINI
FIFGROUP Resmikan Kampung Berseri Astra, Binaan Pertama Di Kota Depok F1 2024: Max Verstappen, "Dibayar 250 juta Euro pun Tak Cukup Membuat Saya Pindah ke Mercedes" Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Wuling Raih The Most Popular EV Brand Dalam Penghargaan Listrik Indonesia 2024