MotoGP 2022 Austria: Songsong Sisa 7 Seri, Begini Strategi Yang Disiapkan Pecco Memburu Quartararo

Senin, 22/08/2022 03:58 WIB

mobilinanews (Austria) - Masa bodoh sama lawan dan fokus pada diri sendiri. Itu perubahan cara berpikir Francesco `Pecco` Bagnaia melakoini balapan dari satu seri ke seri berikutnya. Perubahan pola pikir itu, katanya, hikmah dari petaka yang ia alami di GP Jerman.

Hasilnya luar biasa. Tiga seri balap pasca GP Jerman sukses dimenangi rider andalan Ducati itu. Ia menang beruntun tiga kali di GP Belanda, Inggris dan baru saja di GP Austria, Minggu (21 Agustus 2022).

Mencetak hattrick kali pertamanya di MotoGP, dan hattrick pertama Ducati setelah era Casey Stoner satu dekade lalu.

Musibah di Jerman itu menjadi pelajaran penting buat Pecco. Ia rugi besar karena kesalahan sendiri. Jatuh saat terlalu bernafsu mengejar Fabio Quartararo merebut gelar juara dan kehilangan banyak poin.

Insiden macam ini beberapa kali menimpanya, jatuh saat terlalu fokus pada lawan entah saat menyerang maupun bertahan.

Dengan bantuan keluarga dan petinggi tim pabrikan Ducati, Pecco mengubah mental dan cara berpikirnya. Kemarin usai kualifikasi ia tegaskan tak peduli pada kejuaraan dunia karena ia hanya fokus pada dirinya sendiri dan berusaha sepenuhnya menikmati balapan.

Ia tak ingin memikirkan hasil akhir, tapi menganggap setiap balapannya adalah untuk bersenang-senang semata. Hasilnya langsung terlihat dalam tiga race terakhir.

"Sekarang saya merasa pada momen terbaik sepanjang karir. Mental bertanding saya sudah berubah. Tinggal mencari area mana lagi yang bisa dikembangkan hingga akhir musim," kata Pecco.

"Di awal musim terlalu banyak saya membuat kesalahan," tandasnya menyebut 3 status DNF alias gagal finish lainnya sebelum GP Jerman, yang artinya dalam 4 seri ia harus pulang tanpa poin.

Tanpa poin di 4 races itu jelas sangat merugikan perolehan poin. Bandingkan dengan Quartararo yang sepanjang musim ini baru kehilangan 1 race saat menubruk Aleix Espargaro di GP Belanda.

Dengan kemenangan di GP Austria, kini Pecco masih tertinggal 44 poin dari Quartararo di klasemen kejuaraan. Tapi, itu tadi, Pecco tak ingin memikirkan hal itu untuk menepis rasa tertekan.

Ia ingin selalu bermain lepas dari satu race ke race berikutnya. Soal hasil akhir adalah urusan belakangan. Ia pun bertekad akan meneruskan sikap itu melakoni 7 race berikutnya, tanpa memikirkan lagi soal perburuan gelar. 

"Saya tak ingin menciptakan pressure pada diri sendiri. Hanya menjalani balapan seperti belakangan ini, bermain cerdas dan tetap di depan. Itu saja!" 

Putaran balap berikutnya berlangsung di Sirkuit Misano, San Marino, yang lokasinya hanya beberapa menit perjalanan dari camp VR46 Rider Academy dimana Pecco selalu berlatih bersama murid-murd Valentino Rossi lainnya.

Banyak yang berharap di sana nanti Pecco bisa merapatkan jarak lagi dengan Quartararo agar perburuan gelar kembali menegangkan seperti tahun lalu ia jalani bersama Quartararo.

"Ke Misano tentu saja saya sangat bersemangat. Saya selalu menantikan pertarungan di kandang sendiri dengan dukungan fans yang luar biasa. Dukungan supporter ini saya pastikan tak lagi menjadi beban mental. Mari kita lihat saja nanti hasilnya."

Sejauh ini hanya Pecco dan Aleix Espargaro (Spanyol/Aprilia) yang berpeluang menyaingi Quartararo dalam perburuan gelar. Aleix di peringkat 2 dan Pecco di peringkat 3 klasemen.

Namun, Quartararo mengakui ancaman Pecco lebih nyata di bagian akhir kompetisi 2022 dengan peningkatan diri dan motor yang jauh membaik.

"Saya wajib berikan perhatian khusus kepadanya," kata rider asal Prancis itu. (rnp)

 

 

 

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag