Menperin Saleh Husin Instruksikan Industriawan Siapkan Diri Hadapi MEA

Minggu, 27/12/2015 09:05 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diberlakukan mulai tahun 2016, Menteri Perindustrian Saleh Husin memberi beberapa saran kepada para industriawan mobil maupun motor.

Kepada mobilinanews di Jakarta, Sabtu (26/12), Menteri ramah ini menyampaikan beberapa hal terkait MEA di mana harga kendaraan di kawasan negara-negara Asia Tenggara nantinya tidak lagi dikenakan pajak alias harga realistis.

“Pada prinsipnya, terkait dengan pengembangan industri otomotif di Indonesia sangat bergantung dengan insentif-insentif yang bisa diberikan terutama yang terkait  dengan penurunan penggunaan bahan bakar fosil (BBM),” ujar Saleh Husin.

Ditambahkan, karena dengan insentif ini di Indonesia akan diproduksi KBM kategori global product. Sehingga balance of trade bisa didapat untuk sektor otomotif yang sampai saat ini inputan impor masih sangat tinggi.

Namun demikian juga masih harus mendapat dukungan dari sektor lain di dalam negeri. Seperti keberadaan bahan bakar kualitas euro4.

“Pasar di Indonesia masih sangat atraktif namun harus diikuti dengan kebijakan yang menstimulir tumbuhnya pasar baru antara lain melalui penurunan pajak-pajak dan keberanian menetapkan usia pakai KBM. Sehingga captive marketnya terjaga dan industri otomotif dalam negeri makin berkembang,” terang Menperin.

Maka itu, Saleh Husin melihat program LCGC (Low Cost Green Car) terbukti telah menjadi pelampung penyelamat bisnis otomotif di kala produksi dan penjualan KBM jenis lain menurun.

“Untk itu program ini harus dilindungi dengan mengenakan secara cerdik pengenaan beban-beban impor KBM CBU yang negara lain juga melakukan. Dari sisi produksi program insentif LCE harus segera diberlakukan,” harapnya.

Selanjutnya Menperin Saleh Husin menyarankan harus mencermati pelaksanaan kerjasama internasional ini dengan segera melakukan retalisasi apabila nanti ada penerapan terselubung Non-Tarif Barrier dari negara-negara MEA.

“Untuk itu Kemenkeu (dalam hal ini Bea Cukai), Kemenhub dan Kemenperin bisa membentuk tasf force untuk mengantisipasi secara cepat ada tindakan NTB dari anggota MEA,” tegas Saleh Husin.

TERKINI
Ancol Jakarta Supersport Championship 2024 Round 2 Berlangsung Sukses, Anondo Eko : Persiapan Lebih Maksimal Pelumas Lupromax Diakui Maksimalkan Performa Mesin di Lintasan Balap Drag Race Harley-Davidson Unveils 2024 Street Glide dan Road Glide: Moge dengan Teknologi Terkini dan Desain Revolusioner American Dreamin` The Dawn of A New Era: Harley-Davidson MY24 Mengukir Sejarah Baru di Jalanan Indonesia