MotoGP 2022 Jepang: Ubah Gaya Tidur, Ini Problem Quartararo Hadapi Race Genting di Motegi dan Terancam Dikudeta

Senin, 19/09/2022 23:59 WIB

mobilinanews (Jepang) - Kecelakaan di lap pembuka GP Aragon lalu benar-benar menyulitkan Fabio Quartararo (Yamaha) memasuki GP Jepang di Sirkuit Motegi akhir pekan ini. Posisinya kini rawan dalam perebutan gelar.

Sekian lama memimpin klasemen kejuaraan dunia 2022, ada potensi dirinya bakal turun takhta di Motegi pekan ini lewat kudeta yang dilancarkan Francesco Bagnaia (Ducati) sebagai lawan terdekat di klasemen  dengan selisih 10 poin.

Musim ini Bagnaia sudah mendapuk 6 kemenangan. Jika rider kebanggaan Italia itu juara di Motegi dan Quartararo gagal naik podium maka itulah saatnya Bagnaia menjadi pemimpin baru di klasemen.

Kemungkinan itu terbuka oleh beberapa hal. Pertama karena karakter Motegi yang selama ini lebih menguntungkan Honda dan Ducati berkat power mereka yang lebih besar dari Yamaha. Itu tercatat dari jumlah kemenangan masing-masing di Motegi.

Catatan itu barangkali bisa diabaikan karena dalam dua musim terakhir tak ada race MotoGP di Motegi karena pandemi Covid-19, sementara regulasi teknis sudah banyak berubah.

Tapi, Ducati lewat Bagnaia juga telah membuktikan tampil kuat di semua jenis sirkuit. Ia sudah temukan keseimbangan Desmosedicinya di antara tikungan dan trek lurus.

Dengan kata lain tak hanya handal di trek lurus tapi juga bersaing dengan Yamaha dan Suzuki yang selama ini terkenal kuat di sektor itu.

Maka layak kalau Bagnaia jadi favorit di GP Jepang bersama Marc Marquez jika kondisi fisik pembalap Honda ini tak bermasalah. Terlebih lagi karena semangat tempur Bagnaia sedang bagus-bagusnya dengan 4 kemenangan beruntun sebelum GP Aragon.

Ia gagal menambah kemenangan di Aragon tak lain karena tak ingin ambil resiko melayani Enea Bastianini di lap terakhir. Toh memangkas jarak sebesar 20 poin dari Quartarro saat itu sudah menjadi hasil yang di luar perkiraan.

Sebaliknya dengan Quartararo. Mimpi buruk di Aragon bukan hal mudah dilupakan dengan cepat. Pengejaran Bagnaia pasti membuatnya tertekan.

Itu menjadi kian parah karena efek kecelakaan di Aragon membuat persiapan Quartararo tak bisa maksimal ke Motegi. Memang tak ada cidera parah, namun lecet-lecet di sekujur tubuhnya jelas mengganggu. Itu terjadi saat badannya meluncur dan tergesek di atas lintasan.

Itu memberikan pelajaran lain buat rider Prancis itu yang tak pernah gunakan pakaian pelapis di balik baju racing suit-nya.

Jelas hal itu menghalangi persiapan fisik Quartararo yang pada Rabu ini sudah harus tiba di Jepang agar lebih cepat beradaptasi dengan perbedaan waktu dan cuaca.

"Ya, tak ada cidera serius. Saya pasti bisa balapan di Jepang dan berharap bisa mendapatkan hasil bagus," kata Quartararo tanpa berani memancang target meski pada musim 2019 finish P2 di Motegi.

Problem lain adalah masalah tidur. Luka lecet di dada dan perut membuatnya harus mengubah gaya tidurnya. Tak lagi bisa tengkurap.

"Dalam beberapa hari ini saya harus biasakan tidur telentang," imbuh Quartararo lewat rilis tim Yamaha, tanpa menyebut apakah ia bisa tidur nyenyak dengan gaya itu.

Jika tidak, maka kurang tidur jelas akan mempengaruhi penampilannya di GP Jepang yang memulai sesi latihan pada Jumat ini. Pertanyaannya, sanggupkah Quartararo menghindari ancaman kudeta di Motegi? (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap