Jum'at, 30/09/2022 22:01 WIB
mobilinanews (Thailand) - Di tengah perang segi tiga antara Fabio Quartararo (Yamaha), Francesco Bagnaia (Ducati) dan Aleix Espargaro (Aprilia) dalam perebutan gelar 2022, kembalinya Marc Marquez (Honda) tetap mencuri perhatian tersendiri.
Sudah siapkah Marquez bertarung ke zona podium?
Sepertinya yes jika mengamati performa rider Spanyol itu dalam dua sesi latihan awal. Ia the fastest pada FP1. Meski keempat di FP2, tapi gap-nya hanya 0,2 detik dari Johann Zarco (Pramac Ducati) yang tercepat.
Ia pun lebih cepat 0,03 dari Quartararo. Untuk saat ini RC213V miliknya terbilang kompetitif dengan Ducati dan Yamaha.
5 Rekomendasi Ban Motor Tubeless Terbaik, Nyaman Dipakai Harian dan Cocok Untuk Anak Muda
Sirkuit Tabur Amuntai Siap Gelar Seri 2 Kejurnas Grasstrack Region 4 Kalimantan Akhir Pekan Ini
Riding Clan of Classy, Ekspresikan Anak Muda Pengguna Yamaha Fazzio Hybrid di Surakarta
"Dengan ban baru maupun bekas, progresnya sangat jelas. Saya sangat senang. Saya lebih suka lintasan basah karena sangat menolong dari segi stamina, tapi di lintasan kering juga oke," beber Marquez.
Tak kalah penting adalah kondisi fisiknya yang semakin mendekati pulih 100%. Seperti saat di Jepang, kini MM93 tak lagi merasa kesakitan pada bekas operasi patah tulang di tangan kanannya.
Hasil simulasi balapan di FP2 membuatnya yakin bakal lebih siap menyongsong race berdurasi 26 laps pada Minggu (2 Oktober 2022) nanti.
"Hari ini saya merasa lebih baik dari di Jepang. Di Jepang saya merasa lebih baik dibandingkan Aragon. Ada peningkatan sesuai target," ujar Marc Marquez.
Tapi, sebelum menuju raceday, fokusnya terlebih dulu tecurah pada kualifikasi Sabtu esok. Buatnya, sangat penting mendapatkan grid terdepan karena dengan meratanya kemampuan motor saat ini maka semakin sulit menyalip pembalap lain. Itu ia rasakan di seri Jepang.
"Anda harus super agresif untuk menyalip dan di Jepang saya belum siap melakukannya," kata Marquez yang jadi pole sitter di GP Jepang.
Pentingnya hasil kualifikasi juga berlaku buat Quartararo, Bagnaia dan Aleix. Kalau Quartararo sedikit lebih tenang karena memimpin klasemen dengan gap 18 poin, beda halnya dengan dua rivalnya.
Bagnaia dan Aleix harus berada di depan Quartararo dan untuk mewujudkannya tentu harus dengan menyerang pol-polan, yang semakin pol berarti resikonya pun semakin besar.
"Saya pikir semuanya bergantung pada cuaca nanti saat kualifikasi. Dari situ baru melangkah kepada strategi dan sebagainya," kata Quartararo yang pada GP Thailand 2019 memberikan perlawanan sengit buat Marquez yang akhirnya juara. (rnp)