Ferrari Pertanyakan Hukuman FIA Terkait Skandal Cashgate Red Bull, Respon Mercedes Sangat Mengejutkan

Minggu, 30/10/2022 00:17 WIB

mobilinanews (Meksiko) - Buat apa FIA membuat aturan jika pelanggarnya hanya dihukum denda? Apakah FIA mencari uang semata karena banyak sekali pelanggaran yang dihukum dengan denda uang?

Itulah inti sebagian besar tanggapan komunitas F1 atas hukuman FIA terhadap Red Bull Racing dalam kasus pelanggaran batas anggaran (budget cap) tim pada 2021.

Seperti diduga, FIA justru menjadi sorotan tersendiri, antara lain  karena hukuman 7 juta USD dinilai tak ada artinya dibandingkan dengan gelar juara dunia yang tahun lalu diraih Max Verstappen.

Hukuman tambahan berupa pengurangan fasilitas wind tunnel sebesar 10% pada musim 2023 juga dianggap tak bakal berpengaruh.

Pelanggrana Red Bull disebut sebesar 2,2 juta USD. Itu diduga dipakai untuk pengembangan mobil meski FIA menerima argumentasi Red Bull bahwa kelebihan itu dipakai untuk katering dan dana pengobatan pegawai.

Tim pesaing tentu juga bereaksi, terutama Ferrari dan Mercedes yang menjadi rival terdekat Red Bull musim lalu.

"Kami sudah berkali-kali mengatakan apa yang bisa dilakukan tim untuk pengembangan dengan jumlah dana 500 ribu, sejuta atau dua juta dolar. Dua juta angka yang besar. Kami di Ferrari harus bisa meningkatkan kecepatan mobil sepersekian detik per lap dari situ. Ini jelas berpengaruh pada hasil di lintasan, bahkan mungkin juga di dalam kejuaraan," kata Direktur Sport Ferrari Laurent Mekies.

Pengurangan jatah 10% di wind tunnel diyakini Mekies juga tak akan signifikan mempengaruhi pengembangan aerodinamika mobil Red Bull musim depan.

Bisa jadi dana eksta yang seharusnya buat wind tunnel dialihkan untuk area lainnya. Singkat kata ia menyebut hukuman terhadap Red Bull sangat tak seimbang dibandingkan manfaat yang diperoleh.

Yang diluar dugaan justru tanggapan tim Mercedes. Cenderung kalem dibandingkan reaksi keras yang selama ini. Team Principal Toto Wolff justru mengapresiasi FIA yang telah menjatuhkan hukuman.

 "Itu bagus, terlebih daari bentuk hukumannya terlalu ringan atau tidak," katanya.

Yang penting baginya adalah hukuman yang diberikan FIA menjadi bukti ada yang salah pada tim rivalnya pada musim lalu.

Persaingan yang sangat ketat sepanjang tahun lalu dan keputusan kontroversial pada seri terakhir di Abu Dhabi pada akhirnya publik yang akan menilai. Iu menyangkut imej yang nilainya tak terhingga.

Dan, karena itu juga Wolff membatalkan rencana sebelumnya untuk menolak putusan FIA. Ia sebelumnyamengancam akan melanggar aturan tahun depan jika itu cara untuk mengembalikan Mercedes ke level atas setelah terpuruk di musim ini. Bahkan ia juga siap mengadu ke pengadilan.

"Kami tak akan lakukan langkah itu meskipun hukuman lebih ringan dari saat ini. Ini bukan soal denda, tapi masalah reputasi. Citra tim lebih penting dari semua itu. Apa pun tim Anda, bertanggung jawab untuk mewakili mereka," kata Wolff, seperti menyindir citra rivalnya yang rusak karena skandal keuangan ini.

Ya, seperti kata Mekies, suka atau tidak, pada akhirnya biarlah publik yang menilai segala sesuatunya. Pihaknya merasa tak mampu melawan putusan FIA.

Yang jadi catatan, katanya, juga penting agar masalah ini tak berkepanjangan dan memastikan hal sama tak terulang di musim berikutnya.  (rnp)

 

TERKINI
PEVS 2024: NETA Auto Indonesia Catat Prestasi Gemilang dengan Penjualan 108 SPK, Ini Keunggulan yang Ditawarkan Wuling Cloud EV Raih Penghargaan The Most Tested Car di PEVS 2024, Segini Pesanan yang Diperoleh WahanaArtha Ritelindo Rayakan Hardiknas dengan Program dan Promo Spesial GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia