Senin, 31/10/2022 15:10 WIB
mobilinanews (Meksiko) - Baru dua kali menjadi juara dunia F1, tapi kemenangan di GP Meksiko kemarin menjadikan Max Verstappen sebagai pembalap F1 terbesar sepanjang sejarah dengan berbagai rekor fenomenal. Rekor yang membuatnya tak merasa kecil di depan fans Lewis Hamilton.
Memulai balapan sepanjang 71 laps di Autodromo Hermanos Rodriguez, sesungguhnya Vertappen menyimpan kemarahan karena terus-menerus dihajar komentar miring para pendukung Hamilton, termasuk jurnalis media Inggris.
Itu sebabnya Verstappen menolak diwawancarai stasiun teevisi SkySports sepanjang berada di Meksiko. Aksi boikot itu juga diikuti seluruh awak tim Red Bull Racing untuk semua jaringan SkySports Inggris, Italia dan Jerman.
Kemarahan Verstappen meledak karena reporter media itu di F1, Ted Kravitz, terus-menerus meledek gelar dunia Verstappen tahun lalu.
WRC 2024 Portugal: Toyota Gazoo Racing Mainkan Duet Sebastien Ogier dan Kalle Rovanpera, Hyundai Munculkan Sordo
Belkote Dukung Penuh JDM Funday 2024 di Sirkuit Mandalika Lombok, Disambut Animo Tinggi Sportcar Jepang
PEVS 2024: NETA Auto Indonesia Catat Prestasi Gemilang Cetak 108 SPK, Ini Fitur Unggulannya
Ia sebut pembalap Belanda itu tak layak jadi juara dunia, juga menyebut gelar itu dirampok lewat cara kongkalikong dengan FIA, dan selalu menyebut Hamilton sebagai juara dunia 8 kali.
Komentar secara langsung lewat siaran televisi itu lantas diramaikan fans Hamilton di ajang media sosial dengan komen sesukanya. Termasuk dikaitkan dengan skandal cashgate tim Red Bull melebihi batas anggaran sesuai regulasi 2021.
"Saya marah dan tak menerima satu orang tertentu terus-menerus seperti itu sepanjang tahun ini. Saat ini media sosial sduah menjadi tempat yang beracun. Jika Anda terus-menerus seperti itu lewat televisi maka Anda hanya akan memperburuknya daripada membuat dunia ini lebih baik," tukas Verstappen.
Karena itu pula ia sangat puas bisa mengalahkan Hamilton di Meksiko dengan jarak 15,1 detik di garis finish di saat mobil besutan Mercedes sudah membaik dari seri sebelumnya. Apalagi, Hamilton dan Mercedes sangat berambisi meraih kemenangan perdana di musim 2022 ini.
Kepuasan lain adalah dua rekor baru milik Verstappen yang diprediksi bakal susah dipatahkan dalam beberapa tahun ke depan. Kemenangan di Meksiko jadi kali ke-14 menjuarai seri balap F1 sepanjang musim 2022.
Itu menjadi rekor baru, melewati rekor 13 kemenangan semusim yang dicetak Michael Schumacher dan Sebastian Vettel.
P1 di Meksiko sekaligus mematahkan rekor total poin dalam semusim yang selama ini dipegang Hamilton sejak 2019 dengan total poin 413. Diperbaiki Verstappen dengan total poin 416. Jumlah yang pasti bertambah karena sisa race musim 2022 masih menanti di Brasil dan Abu Dhabi.
"Tentu saja saya masih ingin terus menambahnya (jumlah kemenangan dan poin). Sungguh tak pernah terbayangkan sebelumnya untuk meraih 14 kemenangan dalam semusim," imbuh driver 25 tahun itu.
Sejauh ini belum ada tanggapan pihak SkySports atas boikot yang dilakukan Verstappen maupun Red Bull secara organisasi.
Belum juga ada sikap FIA karena layanan interview oleh media adalah kewajiban seluruh pembalap dan tim F1 kepada media yang resmi meliput F1. (rnp)