Jum'at, 25/11/2022 15:45 WIB
mobilinanews (Inggris) - Nama sekertaris Presiden FIA kembali terbawa-bawa dalam kasus pelanggaran budget cap (batas anggaran tim F1) oleh tim Red Bull Racing (RBR). Ia resmi out dari jabatannya.
Dugaan pelanggaran RBR di musim 2021 itu menjadi heboh saat bocor ke media pada GP Singapura lalu. RBR diserang banyak pihak, terutama tim Mercedes yang jadi rival berat RBR dalam perebutan gelar 2021. FIA pun dituntut bertindak keras pada apa yang Mercedes sebut sebagai kecurangan dan punya andil pada sukses Max Verstappen meraih gelar 2021.
Saat itu Team Principal RBR Christian Horner meradang dengan pertanyaan tunggal: bagaimana data rahasia itu bocor ke media sebelum ada rilis resmi dari FIA?
Dari investigasi khusus yang dilakukan RBR, tudingan kebocoran jatuh kepada Shaila-An Rao, wanita cerdas asal India yang menjabat Sekjen untuk membantu Presiden FIA Mohamed Ben Sulayem. Alasnnya karena Rao sebelumnya bekerja dalam tim Mercedes sebagai penasehat khusus buat Team Principal Mercedes Toto Wolff.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Ketua FIA Ben Sulayem dengan cepat menangkis spekulasi itu. Sang ketua asal UEA itu menyebut sekertarisnya adalah figur yang penuh integritas dan sangat profesional. Sulayem bahkan menuduh salah satu tim F1 yang bisa saja membocorkan hal itu.
Belakangan FIA membuktikan pelanggaran RBR dan menghukumnya dengan denda 7 juta USD. Hanya denda, dan itu membuat Wolff tak puas dan mengancam akan siap langgar peraturan dan siap bayar denda jika itu membuat mobil mereka lebih kencang dari seharusnya.
Hari ini FIA mengeluarkan rilis lain bahwa Rao telah dikeluarkan dari jabatatannya selaku sekertaris ketua di FIA. Tapi, dalam rilisnya FIA menyebut hal itu sama sekali tak terkait dengan skandal cashgat ataupun riwayat pejerjaannya di Mercedes.
"Ia hanya menjabat sementara selama masa transisi presiden baru (Sulayem gantikan Jean Todt akhir tahun lalu). Ia berhasil mengelola masa transisi ini dan memberikan dukungan besar kepada presiden dan orrganisasi. Ia meninggalkan jabatan sementaranya sehubungan dengan telah berakhirnya kompetisi 2022," tulis FIA.
Begitu dalih FIA yang pastinya tak cocok dengan jalan pikiran Horner dan awak RBR lainnya. Apakah ini cara halus FIA untuk akhirnya 'mengakui' keterlibatan Rao seperti dugaan RBR?
Sejauh ini Horner maupun Wolff belum berkomentar soal kepergian Rao. (rnp)
Keyword : F1 2022 Budget Cap 2021 Cashgate Red Bull Racing Mercedes FIA