Perally Muda Blasteran Jogja, Gandewa Sanders Siap Go International, Start dari Australian Rally Championship 2023

Rabu, 21/12/2022 03:28 WIB

mobilinanews (Bekasi) - Namanya Gandewa Sanders (21 tahun). Tapi di ajang Sprint Rally, lebih dikenal sebagai Gande Dalbo dari team Pulang Menang Yogyakarta. Prestasinya, juara nasional kelas F Sprint Rally 2021 dan 2022.

Dinilai sebagai perally sensasional, mengingat Gande yang blasteran Kanada ini baru serius ikut Sprint Rally pada tahun lalu.

"Bahkan saat debut mengikuti Kejurnas Sprint Rally di Tanjung Lesung Pandeglang medio 2021, sempat dimarahin penyelenggara karena yang saya bawa helm Cargloss yang biasa dipakai naik motor," ungkap Gande kepada mobilinanews di Jababeka baru-baru ini. 

Singkat cerita, Gande mendapat pinjaman helm Stilo berhomologasi dan boleh mengikuti Kejurnas. Dan hasilnya, Gande yang menggunakan Toyota Yaris mencuat sebagai juara 1 kelas F1. 

Pada putaran 2 Kejurnas Sprint Rally di Asoka, Banten, dalam kondisi hujan deras, kembali Gande raih juara 1 di F1 dan juara 3 Overall termasuk mengalahkan perally kelas M.

"Di Asoka ini, saya mulai disupport Team Pulang Menang. Sebelumnya ya pakai dana sendiri, dari orang tua," terang Gande. 

Putaran 3 di Stage Park Sentul Hambalang, menurut anak tunggal Prof. Dr. Ir. Wiendu Nuryanti, M Arch, Ph.D (Guru Besar UGM dan mantan Wamen Pendidikan dan Kebudayaan) ini proud moment.

Rally dan kuliah harus seiring sejalan

Gande tidak hanya kembali meraih juara 1 kelas F1, namun juga mencetak fastest di F termasuk mengalahkan perally senior Rizal Sungkar. "Stage Park sirkuit favorit saya," senyum Gande.

Kemudian di putaran Sprint Rally Meikarta, Gande sempat tertinggal dari Anjasara Wahyu. Diakui, ia tidak memiliki basic di lintasan tarmac (aspal) karena dari awal main di tanah.

Gande pun fight memperebutkan posisi 1-2 di SS terakhir, dan secara ciamik bisa ngambil banyak (tercepat) untuk kemudian kembali menjadi juara 1.

Berawal Dari UTV Polaris 

Tapi tahukah jika Gande memulai dengan UTV Polaris? Itu dengan alasan, rumahnya ada di dekat Gunung Merapi Yogyakarta, didominasi dengan jalanan offroad.

Namun ternyata, pada 2018, Gande benar-benar mengikuti event Sprint Rally di Tambakrejo Yogyakarta. Tanpa diduga, ia berhasil juara kelas J2 dan ke-3 FFA.

Sejak itu, hingga 2020, Gande mengikuti event Sprint Rally dengan bermodalkan UTV Polaris, dengan navigator yang - mohon maaf, putra dari ART di rumahnya - selalu menang dan pulang membawa trofi kejuaraan. Oya, ada satu lagi, teman sebagai pendamping sebagai helper.

Wawan Dalbo, mantan offroader beken di eranya mendapat informasi dari teman - temannya di lapangan bahwa Gande sang keponakan sering juara dan memboyong trofi di Sprint Rally Sultan Agung Yogyakarta.

"Gande yang saya pikir hanya iseng-iseng aja ketika pake Polaris, habis itu pasti bosen, eh ternyata serius main motorsport dan menjelma sebagai salah satu perally bertalenta. Dan, dalam hati kecil, ini sebenarnya yang saya inginkan. Karena anak saya juga hanya satu, cewek, dan lebih suka terjun sebagai akademisi," senyum Wawan Dalbo.

Seperti macan yang dibangunkan dari tidurnya, Wawan Dalbo kemudian kembali membuat tim balap. Namanya Pulang Menang.

Yang membedakan, jika dulu untuk tim offroad, tapi kali ini untuk Rally dan Sprint Rally semata mensupport Gande putra tunggal Prof Wiendu Nuryanti tak lain kakak kandungnya.

Wawan Dalbo yang seorang kontraktor menjadi lebih bersemangat karena Gande terus improve dan progress. Juara nasional group F pada kiprah tahun 2021 dan 2022 di awal karir Gande, cukup sebagai pembuktian awal.

"Seorang pemuda, dari kalangan yang sama sekali tidak dikenal, asal Yogyakarta, memiliki potensi sebagai perally yang segera go international. Insyaallah," ungkap Wawan Dalbo.

Gandewa (kiri) dan Wawan Dalbo sang paman

Iya, awal tahun depan, Gande anak muda yang mulai bersinar di ajang Sprint Rally berangkat ke Australia karena diterima di Monash University Melbourne untuk program S2.

Namun berbarengan itu, lanjut Wawan Dalbo, juga tiba satu unit mobil Rally 3 Fiesta yang telah disiapkan M-Sport langsung dikirim dari Polandia.

"Di sela-sela kuliahnya, kita mau Gandewa serius turun di setiap seri ARC (Australian Rally Championship) 2023. Sambil sesekali ikut Junior WRC di New Zealand. InsyaAllah, doakan semua lancar. One step at a time, Pulang Menang bisa bawa nama Indonesia di kancah rally International," terang si om.

Saat artikel ini ditulis, ternyata om Wawan Dalbo tengah berada di Melbourne, sekaligus menyampaikan update.

"Gandewa akan mengikuti seluruh round ARC 2023. Ia akan didampingi coach senior Brendan Reeves, disupport team Activ Rally Sport dari Melbourne, bersama perally muda andalan mereka, Troy Dowel (21 tahun), sama dengan umur Gandewa," info Wawan Dalbo.

Tak hanya itu, bisik Wawan Dalbo bahwa pada 2023 sepertonya Team Pulang Menang juga akan fokus di Australian Rally Championship.

Dia semakin yakin saat mengamati sendiri improve dan progress yang selalu dicetak Gandewa, seperti pada Kejurnas Sprint Rally di Jababeka kemarin.

"Saya lihat, Gandewa cukup punya talenta. Kemaren di Jababeka itu, pertama kali dia bawa Mitsubishi Evo-X, kelihatan progressnya sangat bagus. Tiap SS (Special Stage) selalu ada kemajuan," tutur Wawan Dalbo.

Bagi Wawan Dalbo, juga sudah tanggung. Pasalnya, baru sekitar 2 bulan lalu mampu meyakinkan mama dan papanya Gandewa, jika dia tidak memiliki bakat minat menjadi akademisi seperti orang tuanya.

Karena dari dulu, sejak kecil senang mobil, balap dan offroad. "Saya sampaikan ke mamanya Gande, pertama : your son ini nggak suka kuliah. Jangan harap jadi dosen, kayak masuk ke duniamu. Bocah ini gak interest sekolah, tapi balap, mobil," kata Wawan Dalbo ketika memulai diskusi dengan mamanya Gande yang tak lain kakak kandungnya.

Bersama Mobilinanews saat ngobrol di motorhome Team Pulang Menang

Waktu menyampaikan argumen tersebut, Wawan Dalbo juga harus menyiapkan diri dengan sangat baik. Karena yang dihadapi sekelas Profesor.

"Yang utama, saya harus bisa memberikan bukti, prospek masa depan, dan kuliah juga tetap harus nomor satu. Saya terangkan strategi gambaran tentang Rally Piramide, dan seterusnya. Dan setelah melihat sendiri kiprah Gande, akhirnya mamanya setuju," terangnya.

Wawan Dalbo menerangkan juga, bahwa yang berpikir rally carrier nggak ada itu salah. Di Indonesia sendiri, yang rally carrier masih sangat sedikit. Di antaranya Rifat Sungkar dan Ryan Nirwan. Yang masih muda, sangat jarang. Selain Gandewa, ada Bintang Barlean (17 tahun).

Gandewa Sanders pengidola juara dunia WRC, Kalle Ropanvera akan disupport maksimal oleh Wawan Dalbo dan nggak main-main. "Saya target 2 tahun progressnya. Kalo oke, lanjut ke Rally 2. Tapi kalo mentok, opsinya ya mungkin balik Indonesia jadi dosen," pungkas Wawan Dalbo. (budi santen)

TERKINI
Ribuan Peserta Balap Antusias Ramaikan HIDRONE2 HOGERS Indonesia F1 2024: Adrian Newey Sudah "Nyangkut" di Ferrari, Begini Komentar Lewis Hamilton dan Petinggi Red Bull Racing BFGoodrich dan Rawtyperiot Luncurkan Kolaborasi High-Performance Fashion F1 2024 Emilia Romagna: Menuju Sesi Kualifikasi, Charles Leclerc lebih Khwatirkan Angin Daripada Verstappen