Minggu, 01/01/2023 12:15 WIB
mobilinanews (Tokyo) - Suzuki Jimny merupakan salah satu model yang sukses diberbagai negara. Mobil kecil dengan kemampuan offroad yang menjadi DNA-nya membuat Jimny melenggang mulus di pasar.
Meskipun demikian Suzuki tak berhenti di sana. Inovasi terus diberikan padanya. Apalagi Jimny adalah mobil offroad yang cukup tangguh. Untuk menegaskan hal tersebut sebuah bengkel modifikasi asal Jepang bernama Kamado memberikannya tenda pop-top yang menjadikannya sebagai mobil pentualangan.
Suzuki Jimny telah memenangkan hati dan pikiran dengan proporsinya yang menggemaskan dan bonafid off-road-nya. Dan sekarang, Kamado Jepang telah menciptakan pelengkap sempurna untuk petualang kecil tangguh ini: tenda pop-top.
Tenda ditempatkan di atas atap terhubung dengan pengait belakang. Bobotnya sekitar 45 Kg sehingga tidak terlalu mengganggu stabilitas kendaraan saat berjalan.
Suzuki Address 125 2024: Merangkai Unsur Khas Motor Matic Klasik dan Modern dengan Elegan
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok
Meskipun tenda tidak terlalu panjang karena keterbatasan ruang atap yang cukup pendek, namun tenda tersebut sudah mengakomodir pemasangan tambahan terpal jika pengguna ingin camping.
Tenda yang diletakan di Jimny memiliki dimesin panjang 2.100 mm, lebar 1.120 mm dan tinggi 970 mm, sehingga cukup panjang untuk menampung tempat tidur. Ada juga tangga belakang yang disiapkan untuk mengakses atap.
Begitu masuk ke tenda atap dilapisi alas lantai dan tikar berbahan lembut serta aksesori kecil yang mempercanting ruang dan kompartemen untuk penyimpanan barang bawaan.
Tenda untuk Jimny adventure itu terbuat dari bahan neoprene, bahan yang sama yang digunakan dalam pembuatan pakaian selam. Penggunaan bahan itu membuatnya tahan air setiap kali hujan dan memiliki retensi panas yang sangat baik, menurut Kamado.
Untuk mendapatkan modifikasi Jimny petualang yang diberi nama Kamado Canotier J3 ini, peminat harus membayar ¥ 770.000 atau setara Rp 89 juta. Model ini bisa dikembangkan sesuai dengan masukan pemilik kendaraan.(Erwin)