F1 2023: Verstappen Sebut 4 Pembalap Ini Pesaing Kuatnya Berebut Gelar, Satu Nama Di Luar Dugaan!

Minggu, 05/02/2023 00:22 WIB

mobilinanews (AS) - Pembalap tim Red Bull Racing, Max Verstappen, sudah pancang target pertahankan gelar F1 untuk kali ketiga pada musim 2023. Namun dia bilang, tak akan mudah karena ada 4 rival potensial.

Tahun lalu pembalap Belanda tersebut sangat dominan, memenangkan 15 race dari 22 balapan. Ia bahkan unggul 146 poin dari Charles Leclerc (Ferrari) di klasemen akhir.

Selain performa RB18 dan kualitas Verstappen di balik kemudi, tentu dominasi itu tak lepas dari buruknya W13 besutan Mercedes sepanjang musim lalu.

Tim elit ini babak-belur dihajar isu porpoising. Membuat pembalap sekelas Lewis Hamilton mati kutu. Ia tak pernah menang. Satu-satunya kemenangan Mercedes tahun lalu justru dicetak George Russell.

Meski begitu, Verstappen menempatkan kedua driver asal Inggris itu menjadi pesaing potensial dalam perebutan gelar musim 2023.

Indikasinya adalah kemajuan teknis W13 di akhir musim tahun lalu dan pastinya akan berlanjut ke versi terbaru W14 yang meluncur di musim 2023.

Verstappen menempatkan kedua pembalap itu sama berbahayanya dengan Leclrec.

"Tentu saja Lewis berpeluang kembali menjadi juara dunia. Ia salah satu pembalap terbesar di olahraga ini. Jika ia mendapatkan mobil yang kompetitif maka kesempatan jadi juara sangat terbuka. Hal sama berlaku buat George, dan Charles," tegasnya.

Lantas siapa pembalap ke-4?

Benar-benar mengejutkan. Sejauh ini hanya Verstappen yang menyebutnya bisa jadi pesaing di kejuaraan dunia.

Bukan Carlos Sainz (Ferrari), bukan pula Sergio Perez sang rekan setim di Red Bull. Ia ternyata Lando Norris (McLaren) yang musim lalu finish di peringkat 7 klasemen akhir. Verstappen menyebut kualitas balap Norris tak kalah dari tiga nama terdahulu.

"Ini hanya soal kemampuan mobil yang mereka kemudikan. Jika mobil itu mampu juara secara teknis, maka keempatnya pun mampu menjadi juara.  Mereka semua memiliki  bakat dan skill menjadi juara," imbuhnya.

Dari sisi Red Bull sendiri, kualitas RB19 tahun ini bisa jadi tak setangguh RB18 sebagai buntut pelanggaran budget cap yang dilakukan Red Bull tahun lalu.

Salah satu hukuman yang diberikan FIA adalah pengurangan jatah tim menggunakan wind tunnel, sebuah proses yang vital untuk membangun performa dan stabilitas mobil.

Team Principal Red Bull, Christian Horner menyebut hukuman itu jelas memengaruhi kinerja tim. Tapi, sejauh mana dampaknya di lintasan sama sekali belum bisa diprediksi. (rnp)

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Dua Kali Naik Podium, Dypo Fitra Memimpin Klasemen 2024 TCR Asia Series - Cup Drivers Classification Benny Santoso Raih Trofi Juara Pertama TCR Asia Series 2024, Piala Pertama Balapan International Hyundai dan Grab Salurkan Alat Batu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas