F1 2023: Kalah 10 Km Per Jam Dari Red Bull di Zona Pengereman, Jadi Pekerjaan Rumah Ferrari ke Seri Arab Saudi

Sabtu, 11/03/2023 01:01 WIB

mobilinanews (Italia) - Fred Vasseur melakoni race perdananya bersama Ferrari dengan perasaan pedih. Race kedua menanti di GP Arab Saudi. Targetnya sama, memukul atau setidaknya mendekati kecepatan Max Verstappen (Red Bull).

Team Principal baru Ferrari pengganti Mattia Binotto itu jelas kecewa atas kegagalan duet Charles Leclerc dan Carlis Sainz di GP Bahrain. Leclerc mendadak terhenti saat berada di P2 karena mesin SF-23 miliknya mendadak kehilangan tenaga. 

Sainz pun gagal mempertahankan finish podium. Driver Spanyol itu tak bisa bertahan dari gempuran Spanyol lainnya, Fernando Alonso, yang sepanjang GP Bahrain menarik perhatian bersama tim Aston Martin.

Meski begitu Vasseur tak perlu merasa risau. Dari data telemetri yang tersedia, ia memastikan performa SF-23 masih lebih baik dari AMR23 besutan Alonso. Artinya, Ferrari masih akan jadi lawan terdekat Red Bull ke seri berikutnya.

"Jarak kami ke Red Bull lebih dekat dibandingkan Aston Martin. Tapi, ini baru satu balapan. Kita tak bisa membuat kesimpulan menyeluruh. Mungki setelah seri Arab Saudi semua tim mendapat gambaran lebih utuh satu sama lain. Mercedes yang sulit di Bahrain, saya yakin akan bangkit di Saudi. Akan beda ceritanya," kata Vasseur, mantan Team Principal Alfa Romeo.

Ia tak menyebut area mana yang jadi ketertinggalan SF23 dibandingkan RB19 besutan Verstappen dan Sergio Perez.

Tapi, dari data teknis yang disediakan F1, plus minus Ferrari dengan Red Bull tahun ini berbanding terbalik dengan tahun lalu. Jika musim 2022 kekalahan utama di lintasan cepat, tahun ini justru SF23 unggul di area tersebut. Dari sesi kualifikasi terekam data kalau top speed SF23 mencapai 298 km per jam. RB19 hanya 295 kpj. Hanya unggul 3 kpj. Untuk hal ini Vasseur bisa berbangga karena sektor itulah yang jadi prioritas para insinyur di Maranello saat mempersiapkan mobil 2023 dan berhasil.

Sebaliknya dengan RB19. Defisit di trek lurus dilawan dengan performa membaik di zona tikungan, terutama yang berkarakter cepat. Dimulai dari titik pengereman hingga akselerasi saat keluar dari tikungan, RB19 rata-rata unggul 10 kpj per lap. Itu sebabnya dalam balapan berdurasi 57 laps itu Verstappen unggul lebih 50 detik dari Alonso di posisi ketiga.

Kekalahan Sainz dari Alonso juga berangkat dari faktor yang sama. Kalah di zona tikungan. Hanya saja dalam hal ini belum sepenuhnya bisa disimpulkan, apakah itu karena faktor teknis atau karena agresivitas dan pengalaman Alonso.

Yang pasti adalah Ferrari punya PR penting jelang seri Arab Saudi di Jeddah pada 19 Maret mendatang. Bukan hanya untuk mengejar RB19, tetapi juga menjaga jarak dari kejaran Aston Martin. Juga dari ancaman W14 milik tim Mercedes.

"Aspal lintasan Jeddah beda dengan Sakhir, Bahrain. Saya yakin Mercedes berpotensi ke baris depan. Setelah itu bisa terlihat gambaran lebih utuh soal persaingan tahun ini," kata Vasseur yang mulai dibandingkan Binotto yang justru membawa sukses Ferrari di awal musim tahun lalu sebelum akhirnya terjebak beberapa kesalahan dan gagal melawan Red Bull dalam perebutan gelar. (rn)

 

 

 

TERKINI
Hampir 100 Peserta Ikut Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang Dukung Pelari Perempuan, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman Bareng Honda MotoGP Spanyol 2024 : Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez, Pembuktian Bersama Gresini Racing