Jum'at, 10/03/2023 23:58 WIB
mobilinanews (Portugal) - Marc Marquez di atas Honda dan Fabio Quartararo bersama Yamaha babak belur dalam tes pra musim bulan lalu di Sepang, Malaysia.
Yes terakhir di Portimao, Portugal, 11-12 Maret 2023, menjadi indikator kesiapan mereka merebut gelar kembali. Marquez 6 kali juara dunia MotoGP sedangkan Quartararo juara musim 2021.
Dalam tes pertama, Ducati merajalela. Joki pabrikan maupun satelit nyaris sama kencangnya. Tujuh dari 8 pengguna mesin Ducati masuk grup 10 Besar tercepat.
Dua pembalap Aprilia pun sudah ikut membulan-bulani Honda dan Yamaha. Maverick Vinales dan Aleix Espargaro masuk posisi 3 dan 6 tercepat. Marquez yang menjajal 4 unit RC213V dengan 4 macam konsep berbeda hanya sanggup meraih hasil 10 Besar.
Honda Jazz RS CVT, Solusi Mobil Hatchback Terbaik dengan Kinerja Tangguh Tanpa Meninggalkan Gaya
Soal Insentif Mobil Hybrid, Jokowi Mengaku Masih Melakukan Kajian Mendalam
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
Kalah dari adiknya, Alex yang meninggalkan Honda dan tahun ini membela tim Gresini Ducati. Ia ada di urutan 9.
"Banyak yang harus dikembangkan dan saya sudah komunikasikan dengan insinyur Honda. Tes terakhir di Portimao akan jadi penentu. Jika tak ada perubahan signifikan maka sulit bagi kami bicara kejuaraan dunia," ucap Marquez.
"Satu-satunya hal positif saat ini adalah kondisi fisik saya yang sudah normal," imbuh MM93 yang dengan blak-blakan menyebut akan berpikir meneruskan kontrak dengan Honda jika ia tak melihat kans kembali jadi juara dunia.
Tes Portimao juga penentuan buat Quartararo yang selesaikan tes Sepang pada urutan tercepat ke-17. Satu-sarunya poin positif dari M1 2023-nya adalah top speed yang meningkat signifikan meski belum setara dengan Ducati, Honda, Aprilia bahkan dengan KTM.
Ya, power mesin M1 memang makin gahar sesuai permintaan Quartararo sejak 2021. Tapi, akibatnya, muncul problem di wilayah tikungan. Tak lagi semulus dan selincah sebelumnya. Inilah PR buat Yamaha untuk menyeimbangkan keandalan M1 di dua sektor tersebut.
Di Sepang lalu mayoritas pembalap gunakan mode kualifikasi untuk cetak best lap ketimbang race pace. Hal sama akan terjadi di Portimao. Porsi besar diberikan pada latihan kualifikasi.
Tsk lain karena MotoGP musim ini menggelar dua race di setiap gran prix, yakni sprint race pada Sabtu dan main race pada Minggu.
Sprint race berlangsung separo dari durasi main race. Dan, distribusi poin juga didapat dengan jumlah separo dari hitungan balap utama.
Tentu saja sesi Portimao menarik untuk menanti perkembangan Honda dan Yamha sebagai pabrikan elit di MotoGP.
Namun juga tak kalah menarik menanti aksi gerombolan penunggang Ducati.
Benarkah pengembangan teknis Desmosedici sudah melampaui Honda dan Yamaha, atau itu terjadi semata karena karakteristik Sirkuit Sepang memang paling cocok untuk Ducati? (rn)