Hindari Kecelakaan Pada Malam Hari, Perhatikan 6 Tips Jitu dari Suzuki Berikut

Selasa, 09/05/2023 16:10 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Mengemudi pada malam hari memiliki tingkat kecelakaan lebih tinggi. Riset oleh Greg Monforton & Partners Injury Lawyers (2022) menemukan dan membenarkan hal itu. Dalam riset diungkap bahwa mengemudi di waktu matahari terbenam memiliki tingkat resiko tiga kali lipat lebih tinggi untuk terlibat dalam kecelakaan.

Bila dicermati, pengemudi di malam hari di dominasi oleh golongan pekerja, pengendara lintas kota, dan sebagainya. Di kalangan ini, mengemudi di malam hari menjadi tidak terelakkan akibat jam pulang kerja yang larut dan jadwal kerja di malam hari. Belum lagi bila pengemudi tetap harus menyetir di kondisi penat dan kurang prima.

Selain karena rawan mengantuk, terdapat pula faktor alam dan kondisi jalanan yang mengharuskan pengendara lebih sigap saat berkendara di malam hari bila dibandingkan dengan siang hari. Tentu kesalahan tidak selalu dilakukan oleh pengemudi. Seringkali justru kita merupakan korban dari kelalaian pengemudi lain.

Maka, menjadi penting bagi Anda untuk selalu waspada dan antisipasi lebih terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di jalan terutama saat melakukan perjalanan di malam hari. Selain memastikan lampu penerangan pada mobil beroperasi dengan baik, pengendara juga harus memperhatikan kebiasaannya ketika berkendara agar perjalanan tetap nyaman dan aman.

Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales, Hariadi terdapat beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan agar perjalanan Anda tetap aman dan nyaman.

Mengingat banyak sekali kejadian tidak terduga di jalanan saat malam hari akibat faktor dari kelelahan, kurang fokus, hingga minimnya lampu penerangan. Berikut tips yang dapat dilakukan pengendara saat melakukan perjalanan pada malam hari:

1. Gunakan lampu sesuai spesifikasi kendaraan

Pastikan lampu mobil sudah sesuai dengan standar spesifikasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan kendaraan dan peraturan yang berlaku. Pemakaian warna lampu ini juga sudah diatur dan tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 pasal 23 yang mewajibkan pemakaian warna yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pengendara dapat menyalakan lampu mobil sebelum matahari terbenam dan mematikannya beberapa saat setelah matahari terbit. Hal ini dilakukan agar mobil tetap terlihat jelas oleh pengendara lain, karena lampu menjadi sinyal bagi kendaraan lain saat ada di jalan.

Gunakanlah lampu secara bijak dan sesuai kebutuhan, misalnya saat ada pengendara lain yang melintas di depan atau sedang melewati daerah yang ramai, hindari penggunaan lampu jarak jauh agar tidak mengganggu pandangan atau menyilaukan pengendara lain.

2. Hindari menatap lampu mobil lain

Pengendara jangan melihat secara langsung ke arah lampu penerangan mobil lain karena akan menyebabkan silau atau pandangan yang berkilau-kilau akibat melihat cahaya yang terlalu terang. Kondisi ini juga akan membuat pengendara cenderung lebih panik dan kehilangan arah.

Yang dapat pengendara lakukan adalah melihat bagian sisi kiri jalan dan mengikuti garis putih yang menandai tepi jalanan sekaligus untuk memastikan bahwa mobil dalam posisi yang benar.

Namun, jika tidak sengaja melihat dan kesilauan yang membuat pengendara tidak bisa melihat apapun, hindari berhenti secara tiba-tiba dan pastikan untuk berjalan pelan-pelan untuk menghindari adanya kejadian tak terduga di jalan.

3. Gunakan rute yang sering dilalui

Kenali rute tersebut dengan baik dan perhatikan kondisi jalan,Ini akan membantu Anda lebih mudah mengingat dan mengantisipasi tikungan, lampu lalu lintas, rambu lalu lintas, dan lain-lain saat Anda mengemudi di malam hari. Sehingga dapat terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan dan lebih awas saat hendak melewati rute rute yang berbahaya.

4. Perhatikan lingkungan sekitar

Saat berkendara malam visibilitas seseorang menurun,sehingga pengendara harus lebih waspada kepada objek-objek yang tidak memantulkan cahaya. Ketika berkendara dalam kondisi gelap, pengendara harus lebih berhati-hati saat melewati area pemukiman.

Di area ini, banyak sekali pengguna jalan yang harus diperhatikan seperti anak-anak, orang tua, dan pengendara sepeda hingga sepeda motor. Selain pengguna jalan, pengendara juga harus berhati-hati terhadap hewan yang tiba-tiba melintas di depan kendaraan. Maka dari itu, kurangi kecepatan ketika melewati area tersebut dan selalu waspada terhadap lingkungan sekitar.

5. Jaga jarak dan kurangi kecepatan

Selalu memastikan untuk menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain yang ada di depan dan mengurangi kecepatan saat diperlukan dapat memberikan lebih banyak waktu bagi pengendara untuk bereaksi dan merespon adanya perubahan kondisi lalu lintas ataupun kondisi berbahaya yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

6. Berhenti ketika mengantuk

Jika sudah mengalami kantuk, sebaiknya pengendara langsung menepi saja untuk mengambil waktu istirahat. Istirahat bisa dilakukan dengan tidur sejenak atau juga dengan minum kopi untuk membuat badan lebih rileks. Ketika kondisi sudah fit, pengendara bisa melanjutkan kembali perjalanan

“Pengendara juga harus memperhatikan kondisi tubuhnya. Jika sudah merasa lelah, maka pengendara diwajibkan untuk beristirahat di lokasi terdekat dan jangan memaksakan untuk tetap berkendara. Kemudian bawalah perlengkapan seperti senter dan lampu peringatan bahaya jika suatu saat terjadi hal yang tidak terduga,” tutup Hariadi. (erwin)

 

 

 

TERKINI
PEVS 2024: NETA Auto Indonesia Catat Prestasi Gemilang dengan Penjualan 108 SPK, Ini Keunggulan yang Ditawarkan Wuling Cloud EV Raih Penghargaan The Most Tested Car di PEVS 2024, Segini Pesanan yang Diperoleh WahanaArtha Ritelindo Rayakan Hardiknas dengan Program dan Promo Spesial GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia