Minggu, 11/06/2023 21:03 WIB
mobilinanews (Italia) - GP Italia di Sirkuit Mugello benar-benar milik pabrikan tuan rumah, Ducati. Dari 8 joki di grid, 4 diantaranya sukses finish 1-2-3-4 pada main race Minggu (11/6).
Mereka adalah Francesco Bagnaia (tim utama Ducati), duet Pramac Ducati Jorge Martin dan Johann Zarco serta Luca Marini (VR46 Ducati).
Dominasi Bagnaia sepanjang balapan membuat dominasinya di papan klasemen juga semakin tebal dengan total poin 131, hanya dari 6 seri balap yang sudah berlangsung.
Ia memetik poin penuh di kandang sendiri karena kemarin juga memenangi sesi sprint race dengan mengalahkan local hero lainnya, Marco Bezzecchi (VR46 Ducati).
Pakai Mobil Ayrton Senna Sembari Kibarkan 2 Bendera di Imola, Ini Cerita Sedih Yang Bikin Sebastian Vettel Menangis
Pelantikan Pengurus IOF Yogyakarta Meriah dan Bergaya Keraton
F1 2024: Disalip Charles Leclerc, Posisi Sergio Perez Makin Rawan ke Musim 2025
Saat menuju Mugello, Bagnaia hanya unggul 1 angka atas Bezzecchi. Kini seusai Mugello, ia unggul 21 angka karena pada main race ini Bezzecchi hanya sanggup finish ke-8.
Semakin jauh dari Bagnaia, Bezzecchi malah kini terancam Martin (Spanyol) di grup 3 Besar klasemen. Finish P2 di Mugello, Martin menempel Bezzecchi dengan jarak hanya 3 poin, masing-masing 110 dan 107.
Menguasai 3 Besar klasemen sementara menjadi bukti betapa Ducati memang terkuat di kelas primer saat ini. Lawan terdekat hanyalah pabrikan Austria, KTM, yang menempatkan Brad Binder (Afsel) di peringkat 4 klasemen sementara dengan nilai 92.
Pabrikan Italia lainnya, Aprilia, juga tampil lebih menawan meski tak kuat melawan Ducati. Tapi, setidaknya, merek yang tadinya anak bawang di MotoGP itu kini bisa mengalahkan para pembalap Honda dan Yamaha.
Para pemegang gelar juara dunia macam Marc Marquez (Honda) dan Fabio Quartararo (Yamaha) seperti tak punya sisa kejayaan sebelumnya. Benar-benar terpuruk dan tak jelas kapan kedua merek ini bisa bangkit lagi.
Tak salah kalau pertempuran perebutan gelar dunia tahun ini hanya akan melibatkan rider Ducati. Bagnaia sebagai juara dunia bertahan tentu saja favorit kuat.
Masuknya Martin ke 3 Besar jelas memanaskan rivalitas di papan atas. Yang ia sasar bukan Bezzecchi, tapi Bagnaia.
Gagal menjadi pembalap pabrikan Ducati pada musim 2023 menyisakan kekecewaan.
"Saya harus perlihatkan diri lebih pantas berseragam tim pabrikan dibandingkan Enea (Bastianini)," tandas Martin menyebut pembalap eks Gresini Ducati itu yang jadi pilihan Ducati meski sejak jauh hari sebelumnya Martin adalah calon pendamping Bagnaia pada 2023.
"Saya masih ingin ke tim pabrikan Ducati dan itu adalah prioritas," imbuh Martin yang kabarnya sudah digoda Yamaha untuk mendampingi Quartararo musim depan.
So, dalam beberapa race ke depan, layaklah kalau fans berharap ada perang segitiga sesama Ducati. Bukan yang lain. (rn)