F1 2023 Kanada: Bukan Hamilton atau Alonso, Tapi Driver Ferrari Ini Yang Bisa Akhiri Laju Kemenangan Red Bull Racing

Sabtu, 17/06/2023 19:34 WIB

mobilinanews (Kanada) - Dua pembalap Aston Martin dan Mercedes cetak 'double podium' di GP Kanada. Sayang hanya di sesi latihan.

Istilah double podium jadi topik ramai di GP Kanada akhir pekan ini. Pertama karena sukses Lewis Hamilton dan George Russell membawa Mercedea finish P2 dan P3 di GP Barcelona. Dan, di FP2 Kanada malah finish 1-2.

Aston Martin juga punya harapan agresif di home race Lance Stroll ini berkat dorongan sang ayah, Lawrence Stroll, yang juga pemilik tim agar anaknya dan Fernando Alonso bisa cetak double podium di home race-nya. Dan, di FP1 kemarin, Lance dan Alonso sukses tercepat di P2 dan 3 di bawah  Carlos Sainz (Ferrari). 

Kemana para pembalap Red Bull Racing yang selama ini memenangi semua seri awal 2023?

Seperti prediksi awal, karakter Sirkuit Gilles Villeneuve terbukti tak cocok dengan RB19. Pasangan Max Verstappen dan Sergio Pere masih berkutat dengan simulasi balapan. Tak terlalu tertarik menyerang catatan waktu satu lap.

Sejak awal Verstappen sudah bilang tak mungkin timnya bisa memenangi seluruh balapan tahun ini di semua jenis sirkuit. Ia juga bilang bisa jadi tren kemenangan timnya bisa berakhir di Kanada.

Kemungkinan itu lantas dipertegas Senior Advisor Helmut Marko jelang FP3 pada Sabtu (17/6) malam ini.

"Dari situasi saat ini rasanya berat untuk menang pada raceday nanti, sekaligus menembus total angka 100 kemenangan tim di F1. Berharap saja ada peningkatan yang bisa kami capai di FP3," kata Marko.

Lantas, tim mana yang berpotensi memutus rantai kemenangan Red Bull?

Ternyata yang dijagokan Marko bukan Aston Martin atau Meecedes. Kecepatan AMR23 di FP1 tak bisa jadi patokan apa pun karena latihan hanya  berlangsung 4 menit lantaran red flag, dan kemudian sesi itu dibatalkan FIA demi keselamatan setelah jaringan CCTV terkendala di Race Control.

Catatan waktu Mercedes di FP2 juga tak masuk hitungan Marko. Tak lain karena Hamilton dan Russell lebih banyak bermain untuk cetak lap cepat sedangkan duet Red Bull fokus pada pengembangan race pace dengan durasi lap panjang.

Yang dikhawatirkan Marko justru duet Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz. Seperti Red Bull, Ferrari juga banyak lakukan lap-lap panjang untuk simulasi balapan. Dari data yang ada Marko menilai SF23 bisa menghentikan laju timnya pada Minggu (18/6) nanti.

"Kami harus mewaspadai mereka. Kemenangan kali ke-100 kami mungkin saja gagal diraih di sini," imbuh Marko dikutip dari media grandpx.

Penilaian Marko bisa jadi benar. Kedua joki Ferrari pun mengakui race pace mereka sangat menjanjikan. Sesi latihan dijalani dengan positif.

Tapi, untuk memenangkan balapan masih ada keraguan pada Sainz. Tak lain karena lintasan sirkuit yang banyak bergelombang dan ia masih kesulitan dalam zona pengeran beberapa tikungan.

Begitu pun Leclerc. Ia akui feeling-nya di atas SF23 saat ini jauh membaik dibandingkan sebelumnya. Race pace-nya bagus dan semua part yang terpasang bekerja sesuai harapan. 

Meski begitu ia tak ingin bicara soal peluang memutus tren kemenangan Red Bull sebelum sesi kualifikasi pada Minggu (18/6) subuh WIB nanti.

"Sejauh ini semuanya sangat positif. Tapi, kualifikasi akan punya tantangan dan cerita berbeda. Terlebih jika turun hujan seperti ramalan cuaca. 

"Dari situ akan terlihat apa yang mungkin kami capai pada race Minggu," ucap pembalap asal Monaco itu. (rn)

 

 

 

TERKINI
Harley Davidson Model Heritage Classic 114, Melangkah ke Masa Lalu dengan Gaya Masa Kini WRC 2024 Rally Portugal: Ogier Melayang dan Menang, Tapi Toyota Dikalahkan Hyundai di Klasemen Konstruktor MotoGP 2024 Prancis: Rivalitas Marquez Versus Martin Lanjut ke Barcelona, Penentuan Siapa ke Tim Pabrikan Ducati Ancol Jakarta Supersport Championship 2024 Round 2 Berlangsung Sukses, Anondo Eko : Persiapan Lebih Maksimal