F1 2023 Austria : Kisah Pembangkangan Max Verstappen di Lap Terakhir, Bikin Gugup Petinggi Red Bull Racing

Senin, 03/07/2023 20:43 WIB

mobilinanews (Austria) - Bukan hanya karena mobilnya, RB19, yang hebat. Ambisi dan cara Max Verstappen membaca situasi dan mengeksekusinya juga hebat. Contohnya di lap terakhir GP Austria kemarin.

Ia sangat dominan. Tapi, tetap saja bernafsu memborong poin yang ada. Setelah menang sprint race, pembalap Belanda itu juga tengah unggul jauh menjelang dua lap terakhir. Tapi, Verstappen tak mau kehilangan fastest lap dengan bonus hanya 1 poin. 

Yang nonton race di Sirkuit Red Bull Ring itu mungkin juga mempertanyakan niat Verstappen masuk pit untuk ganti ban hanya untuk perjuangkan 1 poin dengan resiko mempengaruhi 25 poin yang sudah di depan mata.

Begitu pula pemikiran race engineer Gianpiero Lambiase saat menolak permintaan Verstappen lakukan pitstop ekstra.

Verstappen menolak saran Lambiase. Ngotot untuk pitstop. Dan, lewat diskusi singkat dan cepat lewat radio, akhirnya Senior Advisor Helmut Marko perintahkan Lambiase untuk ikuti kemauan Verstappen. Tak lain karena Marko paham betul sifat Verstappen jika inginkan sesuatu yang ia yakini.

"Jika ditolak, saya khawatir Max justru akan memaksakan fastest lap dengan ban yang saat itu dipakai. Justru itu lebih berbahaya," kata Marko.

"Kami ingin membahagiakannya dengan mengikuti keinginannya. Ternyata ia mengemudi dengan lembut seperti kami harapkan," imbuh Marko lewat media Auto Motor und Sport.

Marko, Lambiase dan seluruh krunya tentu saja deg-degan saat Verstappen gaspol dengan kecepatan maksimal di lap terakhir. Hanya untuk memperjuangkan bonus 1 poin dari fastest lap yang saat itu digenggam Lando Norris (McLaren).

Dengan double winner di grand prix dan sprint race, plus fastest lap, maka Verstappen meraih poin maksimal 34 angka hanya dari seri Austria. Membuatnya semakin jauh di klasemen dengan total poin 229, unggul 81 angka dari Sergio Perez di peringkat dua.

Lewat wawancara dengan f1i.com, sembari senyum kemenangan, Verstappen mengomentari keinginan dan perjuangan merebut fastest lap di lap terakhir itu sebagai satu hal yang luar biasa menyenangkan.

Ia mengaku ngotot lakukan itu karena dari dalam kokpit RB19 ia sudah mengkalkulasi semua kemungkinan dan mengambil kesimpulan ia bisa lakukan rencana yang tiba-tiba muncul itu. 

"Saya bisa pahami kalau semua orang dalam tim gelisah dengan niat itu. Dari luar memang resikonya tampak besar. Tapi dari dalam mobil saya merasa sama sekali tak ada resiko. Saya hitung gap dengan rival di belakang dan perkiraan waktu masuk pit. Akhirnya ini adalah sebuah kerja tim yang fantastis," ucap juara dunia 2021 dan 2022 itu. (rn)

 

TERKINI
Kemarin Masih Bertugas Sebagai Steward di Slalom Ancol, Nurie Salmun Berpulang Tadi Siang Karena Sakit Jantung Nikmati ALVA Experience Center di Gading Serpong O-UNIVERSE: Sebuah Ekosistem Fesyen dan Teknologi OMODA untuk Dunia NETA Auto Indonesia Kasih Testimoni First Impression NETA V-II di Acara NETA Customer Gathering 2024