F1 : Tubruk Lawan Dengan Sengaja dan Brutal, Max Verstappen Didiskualifikasi di Sirkuit Spa-Francorchamps

Senin, 17/07/2023 18:49 WIB

mobilinanews (Belgia) - Sejak main di grid Formula 1, Max Verstappen (Belanda) dikenal sebagai pembalap sangat agresif. Berbagai kontroversi tercipta, paling heboh saat duel head to head lawan Lewis Hamilton dalam perbutan gelar juara 2021.

Salah satu momen kemarahan Verstappen saat itu terjadi di GP Italia saat mobilnya membentur dan terbang melintasi kepala Hamilton yang kemudian terhenti dengan posisi mobilnya nangkring di atas mobil Hamilton.

Bukannya minta maaf, pembalap Belanda itu justru teriak lewat radio.

"Itu yang terjadi jika kamu tak beri ruang," ucap Verstappen yang menuduh Hamilton menutup garis balapnya dan tak bisa menghindari crash.

Setelah jadi juara dunia pada musim itu, Verstappen 'berubah' jadi pembalap yang lebih sopan. Tak ada kemarahan dan kontroversi saat meraih gelar lagi di musim 2022. Hal sama terjadi di musim 2023 saat Verstappen memenangi 8 dari 10 race awal.

Bos Red Bull Racing Helmut Marko berkomentar kalau joki kesayangan itu telah dewasa dan mampu mengontrol emosi. 

Kesan Marko kini bisa dibantah dengan kejadian di Spa kemarin, saat Verstappen bertarung di seri kejuaraan balap simulator Golden Toast GP. Bahwa temperamen Verstappen masih seperti dulu, super agresif meski hanya lewat balapan virtual.

Ceritanya, Verstappen start dari pole position pada balapan sepanjang 3 jam itu. Namun pada paroh waktu lomba mobilnya diseruduk pembalap Jerman Sven-Ole Haase. Menyebabkan tunggangannya melintir dan turun beberapa posisi.

Sejak saat itu sifat asli Verstappen keluar lagi, menyerang dengan keras. Ia sukses mengejar Haase dan berada ketat di belakang lawan. Saat memasuki braking zone, Verstappen tampak masih gaspol tanpa rem.

Komentator siaran langsung sampai berteriak, "Sepertinya Verstappen akan bertindak gila. Hanya hitungan detik, kita tunggu apa yang terjadi. Kita tunggu!" 

Benar saja. Tampak seperti sengaja dan marah, Verstappen menubruk dan mendorong mobil Haase ke gravel. Akibatnya juara dunia F1 2021 dan 2022 itu didiskualifikasi dari balapan tersebut. 

Kasus itu tentu saja menyanggah omongan Marko kalau calon juara dunia 2023 sudah matang dalam bersikap di lintasan. Sejatinya, ia masih pembalap yang super agresif dan mudah terpancing emosinya.

Bahwa di musim 2022 dan 2023 ini nyaris tak terlihat agresivitasnya terhadap lawan tak lain karena ia memang tak punya lawan.

RB19 besutannya selalu dan terlalu dominan di depan tanpa sedikit pun gangguan. Ia tak punya kesempatan marah atau menyerang. (rn)

 

 

TERKINI
Harley Davidson Model Heritage Classic 114, Melangkah ke Masa Lalu dengan Gaya Masa Kini WRC 2024 Rally Portugal: Ogier Melayang dan Menang, Tapi Toyota Dikalahkan Hyundai di Klasemen Konstruktor MotoGP 2024 Prancis: Rivalitas Marquez Versus Martin Lanjut ke Barcelona, Penentuan Siapa ke Tim Pabrikan Ducati Ancol Jakarta Supersport Championship 2024 Round 2 Berlangsung Sukses, Anondo Eko : Persiapan Lebih Maksimal