Memotret Nasib Aliansi Nissan dan Renault Di Masa Depan, Ada Ceruk Potensi Sukses

Senin, 24/07/2023 00:03 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Nissan dan Renault dilaporkan telah mencapai kesepakatan tentang aliansi mereka yang telah berjalan beberapa tahun lalu dan kabarnya aliansi itu akan direstrukturisasi dan akan segera mengumumkannya.

Negosiasi antara kedua produsen mobil tersebut telah dilakukan selama beberapa waktu. Pada bulan Februari, kerangka kerja untuk aliansi baru diumumkan di mana Nissan akan mengambil 15% saham di unit kendaraan listrik Renault, Ampere, sementara Renault akan mengurangi 43% sahamnya di Nissan.

Laporan media asing menyatakan bahwa beberapa eksekutif dan direktur senior Nissan menantang ketentuan kesepakatan dan sangat ingin melindungi kekayaan intelektual perusahaan mereka sehingga menimbulkan sedikit ketagangan, malansir Rauters.

Beberapa bulan sejak Februari lalu, Nissan diyakini telah menurunkan investasi strategisnya di Ampere. Saham yang akan diambil tergantung pada nilai unit EV Renault tetapi bisa kurang dari 10%. Ampere diharapkan akan go public pada paruh pertama tahun 2024 dan dapat bernilai hingga €10 miliar atau setara $11,2 milia).

Renault dianggap sangat tertarik untuk menarik lebih banyak investor ke Ampere. Mitsubishi juga telah menyatakan minatnya untuk mengambil saham kecil di perusahaan tersebut dan pabrikan semikonduktor Qualcomm telah mengonfirmasi bahwa mereka juga akan berinvestasi.

Masih dari Reuters, mereka meyakini bahwa pengumuman aliansi baru sudah dekat, Nissan menggambarkan negosiasinya sedang berlangsung dalam sebuah pernyataan petingginya baru-baru ini.

Nissan dan Renault terlibat dalam negosiasi yang konstruktif dan berkelanjutan. Kami akan membuat pernyataan pada waktunya ketika kesepakatan selesai,” ujar petinggi Nissan

Mantan bos Nissan dan Renault Carlos Ghosn mengatakan kepada media bahwa kesepakatan terbaru antara kedua perusahaan menunjukkan masih banyak ketidakpercayaan di antara mereka.

“Dengan kesepakatan terbaru, mereka mencoba melakukan aliansi mini dengan cakupan kerja sama yang sangat terbatas. Masih banyak ketidakpercayaan antara kedua organisasi, itulah situasinya,” tutur Ghosn. (erwin)

TERKINI
Keuntungan Memiliki Wuling Cloud EV, Didukung Layanan Lifetime Core Component Warranty, Ini Penjelasannya Luthfi AB, Crosser Cilik Berbakat Dari Amuntai Kalimantan Selatan Dukung Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia di Bali, Bamsoet : Bantu Pemerintah Promosikan Destinasi Wisata Brand GWM Resmikan Diler 3S Pertamanya di Indonesia