F1 2023: Gegara Kecurangan 2 Tahun Lalu, Red Bull Racing Hentikan Pengembangan RB19

Selasa, 25/07/2023 18:23 WIB

mobilinanews (Inggris) - Baru 11 dari 22 race F1 2023 digelar atau baru setengah perjalanan. Tapi, tim Red Bull Racing (RBR) sudah terpaksa alihkan perhatian ke musim 2024.

RBR membawa sejumlah perangkat baru buat RB19 besutan Max Verstappen dan Sergio Perez ke GP Hungaria lalu. Antara lain yang signifikan adalah sidepod dan lantai mobil yang sangat erat kaitannya dengan sektor aerodinamika.

Seperti diketahui, aerodinamika adalah faktor utama yang membedakan kecepatan mobil F1 sesuai regulasi baru FIA. Dan, RBR sejauh ini paling sukses beradaptasi dengan ketentuan itu.

Ironisnya, up grade di Hungaria itu adalah kali terakhir buat RB19 tahun ini. Tak ada lagi pengembangan major hingga akhir musim. Hanya modifikasi kecil-kecilan jika memang dibutuhkan.

Hal itu diakui Team Principal RBR Christian Horner di depan sejumlah jurnalis F1. 

"Kami sudah harus fokus ke musim 2024. Mengalihkan sebagian besar enerji dan bekerja di pabrik seefisien mungkin dan selektif," katanya.

Peralihan fokus itu adalah buntut dari kesalahan atau oleh tim rival disebut kecurangan pada musim 2021 dimana RBR terbukti melanggar budget cap (batas anggaran tim yang ditetapkan FIA).

Selain denda uang 7 juta USD, RBR juga dihukum FIA dengan alokasi pengembangan mobil tim pada wind tunnel (terowongan angin untuk memproses kinerja aero) sebesar 10% dari semestinya.

"Itu sangat besar dibandingkan rival. Juga efeknya pada pengembangan mobil. Karena itu mulai sekarang kami harus memilah-milah pekerjaan yang harus didahulukan," imbuh Horner.

Tentu RBR sudah mengkalkulasi semuanya sebelum memutuskan peralihan fokus itu. Hal utama adalah keyakinan pada kemampuan RB19 untuk tampil terbaik di semua sirkuit di depan. Indikasinya adalah sukses RB19 memborong semua lomba tahun ini dengan karakter sirkuit yang berbeda.

Dari data teknis yang diungkap Penasehat RBR Helmut Marko, sejak awal musim hanya GP Hungaria dan Singapura yang diprediksi bakal sulit buat RB19.

Nah, ketika Verstappen memenangi seri ke-11 itu dengan jarak lebih dari 30 detik di garis finish maka seri Singapura kini tak lagi menakutkan.

Pertimbangan lain adalah keunggulan tim di kejuaraan pembalap maupun konstruktor yang begitu besar. Verstappen di puncak klasemen dengan total poin 281, unggul 110 angka atas rekan setimnya, Sergio Perez.

Fernando Alonso di peringkat 3 tertinggal 142 angka. Artinya, tak terlalu beresiko buat Verstappen untuk mendapuk gelar lagi tahun ini.

Di kejuaraan konstruktor lebih dominan lagi. RBR mengoleksi 452 poin, dibandingkan Mercedes di P2 dengan poin baru 223. Ini terbilang tidak menakutkan.

Apalagi jika McLaren bisa melanjutkan tren positif dalam dua seri di Inggris dan Hungaria lalu. McLaren yang saat ini baru mengoleksi 87 poin dianggap sukses dengan pengembangan mobil yang baru jalan dalam dua seri terakhir.

Bisa jadi McLaren pula yang akan paling diuntungkan dalam 11 balapan akhir saat RBR sudah fokus ke musim berikut. (rn)

 

 

TERKINI
BBM Baru Pengganti Pertalite Ternyata Mengandung Bioetanol, Begini Penjelasannya! WRC 2024 Rally Portugal: Kalle Rovanpera Out, 3 Joki Hyundai Mengepung Sebastien Ogier Suzuki Avenis 125, Motor Matic Terbaru dengan Desain Sporty dan Dinamis MotoGP 2024 Prancis: Martin Juara Sprint Race, Marquez Bintangnya Dari P13 ke P2