F1 2023 Italia: Main di Home Race, Sainz dan Leclerc Ancam Gagalkan Verstappen Cetak Rekor Fenomenal

Minggu, 03/09/2023 01:08 WIB

mobilinanews (Italia) - Carlos Sainz (Spanyol/Ferrari) meraih pole position GP Italia dengan menekuk Max Verstappen (Belanda/Red Bull Racing) dengan gap hanya 0,013 detik. Tren positif Verstappen bakal terhenti di Monza?

Tifosi yang memadati Autodromo Nazionale di Monza menyambut pole penting di home race Ferrari ini dengan gegap gempita. Tak hanya menyambut pole perdana Sainz musim ini, tapi juga menyambut sukses driver The Prancing Horse satunya, Charles Leclerc, yang masuk 3 Besar tercepat dengan marjin hanya 0,054 detik dari Verstappen.

Pada raceday Minggu (3/9) ketiga pembalap itu bakal jadi pusat perhatian, terutama selepas start menuju tikungan pertama hingga 3 laps awal. Sainz dan Verstappen bersaing dari front row, sementara Leclerc akan awali start persis dari belakang mobil Sainz.

Strategi yang akan dipakai skuad Ferrari menarik dinanti. Sebab, itu akan sangat berpengaruh sepanjang race. Tiga phase kualifikasi dengan tiga kompon ban berbeda bisa jadi bahan bedahan para pengatur strategi Ferrari.

Pada Q1 dengan ban berkompon keras (hard), SF23 tampak kewalahan menghadang Verstappen yang tercepat sedangkan Leclerc dan Sainz hanya tercepat 3 dan 7.

Beralih ke ban medium pada Q2, joki Ferrari bisa berikan perlawanan. Verstappen masih tercepat, namun duet Ferrari bisa merapat dengan ketat di 3 Besar. Leclerc di P2 dengan selisih waktu 0,040 dan Sainz di P3 dengan gap 0,054 dari Verstappen.

Puncaknya di Q3 kala semua mobil dipasangi soft tyre (ban berkompon  lunak). Tiga pembalap satu generasi itu bersaing ketat di papan atas. Dan, di detik-detik terakhir Sainz bisa membukukan catatan waktu 1:20,937. Cukup jadi pole sitter di tengah gemuruh penonton tuan rumah dan selebrasi penuh semangat di garasi Ferrari.

"Ini kualifikasi luar biasa, khususnya di Q3. Kami bertiga benar-benar bermain pada limit. Saya sendiri habis-habisan mengerahkan semua kemampuan untuk pole ini," ujar Sainz.

Hal sama diapungkan Leclerc.

Tapi, apalah artinya pole dan P3 itu jika tak bisa dikonversi jadi kemenangan pada race sesungguhnya, Minggu (3/9). Main di Monza, kandang para tifoso, harapannya bukan sekadar finish podium tapi sebuah kemenangan. Kemenangan perdana tahun ini, yang perdana juga buat Fred Vasseur semenjak jadi Team Principal Ferrari.

Jelas tak mudah mengalahkan Verstappen yang biasanya justru lebih menggila di sesi balapan ketimbang QTT. Jangankan dari P2, start dari row tengah pun ia acap finish P1. RB19-nya punya race pace paling mengesankan dan konsisten dibandingkan mobil lain.

Sainz dan Leclerc paham hal itu. Keduanya tak berani pasang target mengalahkan lawannya, tapi berani berjanji untuk berjuang sekeras mungkin guna membahagiakan para penggenar fanatik Ferrari yang sudah haus kemenangan sejak kali terakhir di Austria tahun lalu.

Kuncinya tentu bukan hanya pada skill, nyali dan keberuntungan Sainz dan Leclerc, tapi ditentukan juga oleh racikan strategi tim pimpinan Vasseur.

Soal strategi itu sangat menarik, sampai-sampai fans Scuderia Ferrari pun ikut sibuk memberikan usul lewat medsos. Tak lain untuk menghentikan laju kemenangan Verstappen di Monza, sekaligus menghadangnya mencetak rekor 10 kemenangan beruntun.

Bisakah?

"Bisa. Caranya biarkan Carlos crash dengan Verstappen di Tikungan 1, buka jalan kemenangan buat Charles," tulis seorang fans.

Itu salah satu dari sekian banyak komentar tifosi yang tengah bergairah. Nyeleneh, tapi bukan tak mungkin terjadi karena faktor ketidaksengajaan. T1 memang paling genting dan krusial di setiap awal balapan. (rn)

 

 

TERKINI
NETA Auto Indonesia Kasih Testimoni First Impression NETA V-II di Acara NETA Customer Gathering 2024 Nikmati ALVA Experience Center di Gading Serpong O-UNIVERSE, Sebuah Ekosistem Fashion dan Teknologi OMODA untuk Kemajuan Dunia Seorang Ketua Pengda dan 3 Ketua Pengcab HDCI Dilantik Bersamaan Pada Halal Bihalal HDCI di Sinar Mas Land Plaza