Rabu, 13/09/2023 08:18 WIB
mobilinanews (Inggris) - Melihat dominasi Max Verstappen musim ini maka tak ada keraguan ia akan lanjutkan tren kemenangan beruntun kali ke-11 di GP Singapura akhir pekan ini. Tapi, mengapa pembalap Red Bull racing (RBR) itu malah kurang pede?
Ia akui Marina Bay, trek dalam kota Singapura, adalah salah satu sirkuit yang acap menyulitkan dirinya. Ini salah satu dari 7 sirkuit yang belum pernah memberinya kemenangan. Ia pun merasa tren kemenangannya tahun ini bisa berakhir di sana.
"Sulit, tapi tentu saja saya akan coba menjadi pemenang tahun ini. Ada perubahan lay out sirkuit, mari kita lihat seberapa besar dampaknya buat peserta. Setingan mobil akan jadi tantangan menarik," kata Verstappen dikutip dari racingnews365.
Ya, Verstappen memang tak berdaya dalam 7 penampilannya di Marina Bay. Hasil terbaiknya adalah P2 di musim 2018.
Hyundai Motor Indonesia Gelar Program Roda Keberuntungan, 12 Unit Mobil Listrik IONIQ6 Hadiahnya
Penjualan Suzuki Baleno Melejit, Menyumbang Pertumbuhan Signifikan PT Suzuki Indomobil Sales
Tips Cari Aman Berkendara Motor: Tengok Belakang Sebelum Nge-gas
Tahun lalu saat ia dominan dengan 15 kemenangan dari 22 race, Singapura salah satu yang gagal ia menangkan. Malah terpuruk di posisi finish ke-7.
Musim ini pun Verstappen mendominasi kejuaraan. Sudah 12 kali juara, termasuk rekor 10 kemenangan beruntun. Namun ia sudah akui tak terlalu percaya diri untuk meraih angka ke-11 pekan ini.
Jika benar demikian maka rekan saru timnya, Sergio Perez, adalah kandidat terkuat untuk memutus rantai kemenangan Verstappen. Ia dijuluki King of Street Circuit karena acap menang di sirkuit dalam kota, termasuk GP Singapura 2022 dan GP Azerbaijan 2023.
Pembalap Meksiko itu pun on fire menuju Singapura. Tak lain karena di situlah peluangnya tersedia untuk mencetak kemenangan ketiga musim ini.
Apalagi itu akan menaikkan kembali kepercayaan bos RBR kepadanya untuk tetap dalam tim di tahun berikutnya.
"Optimistis, ya! Karena saya sangat menyukai trek Marina Bay. Tapi, perubahan lintasan tahun ini meninggalkan tanda tanya dan tantangan besar," katanya.
Perubahan lay out yang dimaksud adalah hilangnya tikungan 16 hingga 19 sehingga memperpendek jarak tempuh per lap. Lap times pun diperkirakan lebih lambat kisaran 20 detik dari tahun lalu.
Efek lain adalah karakter tikungan baru (T16 yang tadinya T20) yang lebar, berkecepatan medium, dan menjadi spot baru untuk saling menyalip.Tikungan ini menanti di ujung trek lurus (juga baru) sepanjang 380 meter.
Mungkin setelah sesi latihan dan kualifikasi nanti baru ada gambaran peluang Perez dan Verstappen untuk saling mengalahkan pada raceday. (rn)