GP India Langsung Dijuluki Penuh Masalah dan GP Termahal, Lebih Parah dari GP Indonesia

Selasa, 19/09/2023 00:18 WIB

mobilinanews (India) - Indonesia dan India penting di mata Dorna Sports sebagai negara besar dengan pasar sepeda motor berikut perangkat pendukungnya yang juga besar. Karena itu 'dipaksakan' jalan terus meski homologasi FIM belum beres jelang balapan.

Saat Sirkuit Mandalika, NTB, menggelar GP Indonesia pertama tahun lalu, persiapan memang tak sepenuhnya mulus. Ada kritik soal kualitas aspal yang terkelupas sehingga kerikil berterbangan digerus ban dan menciprati pembalap di belakang. Soal drainase juga dikritik karena banyak genangan air.

Tapi, soal pelayanan, pihak Mandalika boleh tersenyum karena tak banyak keluhan muncul. 

Beda dengan India yang akan menggelar MotoGP perdananya pada akhir pekan ini. Balapan belum berlangsung namun sudah begitu banyak problem yang dihadapi tim dan pembalap. Masalah visa, misalnya, selain mahal juga rumit urusannya. Banyak yang belum mendapatkan visa sehingga harus menunda keberangkatan ke India.

Logistik tim juga bermasalah di pabean. Begitu selesai, transportasi ke sirkuit jadi masalah lain. Pasalnya, motor dan properti tim lainnya yang super mahal hanya diangkut dengan truk terbuka dengan beragam resikonya. Dibungkus dan diikat seperti mengangkut sayur.

Semua prosedur birokrasi sebenarnya sudah diminta Dorna untuk disederhanakan seperti kali pertama Mandalika menghelat MotoGP. Tapi, pihak India seperti tidak merespons dengan positif.

Yang paling aneh dan bikin kesal bos Dorna Carmelo Ezpeleta adalah kebijakan tuan rumah yang mengharuskan pembalap menunjukkan salinan kontrak masing-masing dengan timnya. Konon untuk melihat nilainya untuk dikenakan pajak 20%.

"Itu permintaan tak wajar. Itu rahasia antara tim dan pembalap," protes Ezpeleta dan belum diketahui apakah hal itu akan tetap diberlakukan tuan rumah atau tidak.

Dikutip dari speedweek dan motorcyclesports, sejumlah tim juga mempermasalahkan soal tarif hotel  sewa mobil dan jasa lainnya yang jauh lrbih mahal dari negara lain. Dan, yang psling mengkhawatirkan adalah isu keamanan makanan dan minuman yang beredar.

Juga terungkap kalau homologasi Sirkuit Buddh belum dikeluarkan FIM. Diprediksi akan keluar sehari jelang sesi latihan. Soal ini juga dialami GP Indonesia tahun lalu, sertifikat homologasi keluar baru keluar jelang penyelenggaraan.

Meski begitu pihak tuan rumah memastikan segala sesuatunya sudah tak ada masalah. Bahkan tiket masuk sirkuit yang didesain Herman Tilke itu sudah terjual habis.

"Tak ada lagi masalah teknis. GP India siap jalani debutnya pada 24-26 September ini," kata Rohit Sharma, Chief Marketing Officer (CMO) FairStreet Sports selaku promotor lokal dikutip dari media lokal. (rn)

 

 

TERKINI
Awas! Menyemprot Bagian Dalam Mesin Dengan Angin Kompresor Ternyata Dapat Berbahaya Untuk Motor MotoGP 2024: Demi Kursi di Tim Pabrikan Ducati, Marc Marquez Rela Korbankan 5 Sponsor Setianya Perkuat Layanan, Chery Buka Diler Baru di Jalan Veteran Makassar Sulawesi Selatan Dukung Kemajuan SDM Siswa, Auto2000 Edukasi Pelajar SMK Tentang Mobil Listrik