MotoGP 2023: Rawan Disodok Martin, Ini Yang Kudu Dilakukan Bagnaia

Senin, 25/09/2023 01:38 WIB

mobilinanews (India) - Hanya dalam tiga race weekend, Jorge Martin sukses menggerus poin juara dunia bertahan Francesco Bagnaia dalam jumlah besar. Apa yang salah pada Bagnaia?

Usai GP Austria pada 20 Agustus silam, Bagnaia (Ducati)  unggul 66 poin atas Martin (Pramac Ducati). Selisih poin yang membuat Martin sempat pesimistis untuk tetap berada di jalur perebutan gelar 2023.

Tapi, hanya dalam tiga race berikutnya dalam kurun waktu sebulan, semuanya berubah drastis. Martin sukses memangkas jarak dengan selisih poin seusai GP India, Minggu (24/9), menjadi  tinggal 13 poin saja.

"Saya kembali ke posisi penantang berebut gelar tahun ini. Kepercayaan diri melonjak. Tinggal antara saya dan Pecco hingga akhir musim," tegas Martin yang meski anak tim satelit namun punya motor Desmosedici GP spek pabrikan seperti halnya Bagnaia.

"Peluang saya hidup lagi. Motivasi meraih gelar jauh lebih besar dari yang saya rasakan sebelumnya. Motor kami dalam kondisi super. Saya hanya butuh detil tertentu di setiap seri berikut," imbuh Martin yang juara sprint race GP India dan pada main race-nya finish P2 di belakang Marco Bezzecchi (VR46 Ducati)

Bagnaia pun sadar betapa rawan kini situasinya dalam upaya mempertahankan gelar juara dunia MotoGP 2022. Kecelakaan saat fight melawan Martin di GP India ia akui sepenuhnya kesalahan sendiri. Ia ngotot gunakan kombinasi ban keras (depan) dan lembut (belakang) sementara para joki Ducati lainnya memilih medium-medium, termasuk Martin.

"Saya merasa tak nyaman dengan medium. Dari awal memang ada resiko dengan hard tyre, plus minus dengan medium. Tapi, saya lebih nyaman dengan hard, terutama pada aspek pengereman," katanya.

Saat menyalip Martin berebut P2, Bagnaia mengaku tidak memforsir speed secara berlebihan namun tiba-tiba roda belakangnya slip dan terjengkang. Ia dan Ducati belum memahami apa yang terjadi namun akan membedah kronologinya untuk antisipasi pada race berikut. Sekaligus memastikan apakah pilihan ban yang berbeda itu yang jadi penyebab.

Belakangan, kata Bagnaia, masalah terbesarnya adalah faktor pengereman yang sejatinya adalah kelebihannya dibandingkan joki Ducati lainnya. Ia tak lagi bisa ngerem pada titik favoritnya, membuat feeling di atas motor juga berbeda.

 Area itulah yang kudu dibenahi para mekanik tim pabrikan Italia itu.

"Tapi saya tidak khawatir. Team saya selalu mendukung 100% dan saya yakin kami akan memperoleh solusinya."

Serial MotoGP 2023 masih tersisa 7 race di depan. Terdekat adalah GP Jepang pekan depan dan dua pekan kemudian GP Indonesia di Sirkuit Mandalika. (rn)

 

 

 

 

 

TERKINI
Harga Toyota Calya Bekas Kini di Bawah Rp100 Juta, Rekomendasi Mobil Murah dan Muat Banyak Apakah Air Radiator Berperan Penting pada Mobil? Simak Penjelasan Ini Agar Bradsis Tidak Rungkad Ngomong Untuk Kali Pertama, Adrian Newey Pastikan Tetap di F1. Tim Apa Gerangan? Awas! Menyemprot Bagian Dalam Mesin Dengan Angin Kompresor Ternyata Dapat Berbahaya Untuk Motor